Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Orang Korea Nikmati Sakura di Tengah Pandemi Corona, Ada Wisata Drive-thru

Kompas.com - 09/04/2020, 13:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah virus corona ( Covid-19 ) memengaruhi semua aspek, termasuk kegiatan pariwisata. Berbagai festival musim semi yang biasanya ramai wisatawan di Korea pun ikut dibatalkan.

Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi orang Korea untuk tetap menikmati musim semi di sana. Mereka memiliki beragam cara agar tetap dapat menikmati indahnya bunga bermekaran.

Baca juga: Kebiasaan Orang Korea Selatan Pakai Masker, Ternyata Berawal dari Kejadian Ini...

Melansir The Korea Times, orang Korea memiliki tiga cara untuk tetap menikmati musim semi di tengah virus corona.

Cara tersebut di antaranya menonton video live streaming musim semi, drive thru musim semi, hingga menggunakan layanan pesan antar bunga online.

Baca juga: 4 Festival Bunga Sakura di Jepang yang Dibatalkan akibat Corona

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Salah seorang warga Korea Selatan, Lee Ga-ram terpaksa menunda kegiatan rutinnya yaitu berfoto di Seokchon Lake, salah satu situs bunga sakura Seoul yang paling populer. Hal ini karena akses ke taman tersebut ditutup akibat pandemi corona.

"Hanya lima menit jaraknya dari rumah saya, tetapi saya akan kehilangan kesempatan kali ini. Saya hanya tinggal di rumah bersama anak sepanjang hari dalam situasi seperti ini," kata Lee seperti dikutip The Korea Times.

Berikut Kompas.com rangkum tiga cara orang Korea tetap menikmati musim semi di tengah pandemi:

1. Live streaming musim semi

Untuk mengatasi rasa penyesalan warga yang tidak bisa menikmati musim semi, Kantor Distrik Songpa di tenggara Seoul telah beralih ke platform online seperti Youtube dan Facebook dengan menyiarkan langsung pemandangan musim semi.

Hal ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah agar masyarakat tetap dapat menikmati musim semi.

Bahkan kantor tersebut siap menerbangkan drone untuk tampilan rekaman yang lebih bagus.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Sebagian besar tempat pemandangan utama musim semi di negara itu memang ditutup dan festival dibatalkan tahun ini.

Salah satu yang paling terkenal adalah Jinhae Gunhangje, sebuah festival yang diadakan di selatan Kota Changwon, juga dibatalkan untuk kali pertama sejak diluncurkan pada 1963.

Tahun lalu, festival tersebut menarik minat sekitar 4 juta pengunjung.

2. Program wisata drive-thru

Korea mencoba memperkenalkan wisata drive-thru untuk menikmati musim semi di tengah pandemi.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

"Melihat bunga akan baik-baik saja, selama kamu tidak keluar dari kendaraan," ujar seorang pejabat pemerintah kota seperti dikutip dari The Korea Times.

Petugas polisi dan sukarelawan dikirim juga untuk memandu lalu lintas serta memastikan bahwa tempat parkir utama tetap ditutup.

Pengemudi bisa menikmati pemandangan musim semi dari dalam mobil dengan cara memperlambat laju di beberapa tempat utama.

Namun karena parkir tidak diizinkan, jumlah pengunjung yang melakukan wisata jalan kaki telah menurun secara drastis. Hal ini disampaikan Park Chan-young, Kepala Kantor Polisi Gyeongju.

Sementara itu, program drive-thru ini telah menarik lebih dari 15.000 mobil selama sepekan terakhir di sekitar Bendungan Chungju, kata pemerintah setempat.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Wisata drive-thru ini disambut baik warga Korea.

"Saya mengetahui program drive-thru ini di Gyeongju dari sebuah laporan berita. Saya dapat melihat bunga-bunga putih ini tanpa mengenakan masker dan tidak hanyut dalam kerumunan, itu luar biasa," kata seorang blogger di situs portal Naver, mengutip The Korea Times.

Blogger tersebut juga mengatakan tidak ada yang lebih indah dari menikmati bunga sembari mendengarkan lagu favoritnya yang dibawakan BTS, grup musik asal Korea Selatan berjudul Spring Day.

3. Layanan pesan antar bunga online

Pada era yang mengharuskan orang untuk tetap di rumah ini, nyatanya tidak hanya layanan pesan antar makanan saja yang ramai. Korea tengah mencoba layanan pengiriman bunga online.

Melansir The Korea Times, Market Kurly, platform layanan pengiriman bahan makanan online, telah menambahkan tulip dan freesia pada akhir Februari 2020 ke daftar produknya.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berdiri di depan pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berdiri di depan pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Layanan ini akan diantarkan jika dipesan sebelum pukul 23.00 waktu setempat. Program ini pun dikatakan sukses.

Pada hari pertama, seribu kotak tulip pun habis terjual dalam dua jam. Market Kurly mengatakan, lebih dari 500 pesanan telah berjalan setiap harinya.

"Tidak murah karena satu kotak dengan lima tulip ini dihargai 12.900 won atau sekitar 10,44 dollar AS. Namun ini sepadan dengan uang yang saya berikan. Saya bisa menikmati keindahan bunga ini setiap harinya di rumah," kata seorang pekerja kantor, Kim Min.

Lanjutnya, ia sering mengirimkan bunga ke ibunya akhir-akhir ini.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Tak hanya Market Kurly, toko bunga online lainnya juga mengalami peningkatan penjualan tahun ini.

Kukka, sebuah perusahaan lokal yang berfokus dalam layanan pengiriman bunga reguler, mengatakan penjualannya pada Februari dan Maret tahun ini mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sekadar informasi, seminggu yang lalu, pemerintah Korea mengumumkan keputusan untuk memperpanjang kampanye physical distancing selama dua minggu hingga setidaknya 19 April 2020.

Hingga Selasa (7/4/2020), Korea Selatan telah mencatatkan 10.331 kasus positif corona dengan 192 kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com