JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 8 April warga Jepang khususnya dari Shibuya merayakan Hari Hachiko.
Hari spesial ini khusus memperingati kematian Hachiko, anjing jenis Akita Inu yang terkenal akan kisah kesetiannya pada majikan.
Para penggemar Hachiko berkumpul di patung Hachiko yang terletak di Shibuya untuk memberi penghormatan dengan menaruh bunga. Namun tahun ini Hari Hachiko tidak dirayakan.
Dilansir dari Time Out, Tokyo dan enam prefektur lainnya di Jepang berada dalam keadaan darurat karena meningkatnya kasus virus corona.
Baca juga: Hari Hachiko, Menyelisik Kisah Anjing Setia di Jepang
Kota ini perlahan-lahan sepi dan orang-orang semakin sering tinggal di rumah.
Hari peringatan Hachiko tahun ini terlihat sangat sepi dan tidak ada perayaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa orang malah mengenakan masker wajah pada Hachiko. Banyak yang merasa pemandangan tersebut menggemaskan dan mengharukan,
Namun Ketua Asosiasi Pariwisata Kota Shibuya, Jungo Kanayama mengimbau warga Tokyo untuk tidak memasang masker di patung Hachiko.
Sebab kota dan seluruh dunia sedang berjuang melawan penyebaran virus corona dengan sumber daya yang semakin menipis.
Ia menyarankan untuk tidak memboroskan masker yang sudah sangat sedikit.
Baca juga: Alasan Orang Jepang Sering Pakai Masker, Salah Satunya Hindari Serbuk Bunga
Terlepas dari perayaan Hari Hachiko di tangah pandemi virus corona, patung Hachiko merupakan salah satu ikon dari Kota Tokyo.
Patung ini juga sebagai salah satu tujaun wisata di Shibuya, Tokyo, yang ramai dikunjungi wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara.
Selain sebagai simbol kesetiaan Hachiko, sejarah patung ini juga unik.
Baca juga: Unik! Masker Jadi Oleh-oleh Khas Jepang
Ketika Ketua Nihon Ken Hozonkai (Asosiasi untuk Pelestarian Anjing Jepang) Hirokichi Saito, menerbitkan sebuah artikel di surat kabar Asahi Shimbun mengenai anjing bernama Hachi.