“Itu membuat kami kehilangan pekerjaan, namun itu adalah keputusan yang tepat. Di Khumjung, kami memiliki satu rumah sakit kecil dan sumber daya yang tidak mencukupi," kata Tashi.
"Bayangkan saja jika orang-orang di sini mulai sakit,” lanjutnya.
“Jika penyakit tersebut tiba, maka uang tidak bisa melakukan apapun. Bahkan orang-orang di negara berkembang pun tengah sekarat, bagaimana jadinya kalau itu terjadi pada kami di Nepal?” kata Phurba Namgyal.
Baca juga: Mulai Rp 8 Juta, Ini Kisaran Harga Wisata di Nepal Ala Backpacker
Saat ini terdapat seruan bagi pemerintah untuk memberikan paket bantuan ekonomi.
Presiden untuk Nepal Mountaineering Association, Santa Bir Lama, mengatakan bahwa pemerintah perlu mencari cara untuk mendukung orang-orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan.
“Tidak hanya di gunung, namun juga di sektor lain,” kata Lama.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan