Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lufthansa Group Tutup Maskapai Berbiaya Rendah Germanwings

Kompas.com - 10/04/2020, 15:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com – Lufthansa Group menutup salah satu armada maskapainya bernama Germanwings.

Mengutip BBC, Rabu (8/4/2020), penutupan penerbangan bertarif rendah tersebut merupakan bagian restrukturisasi perusahaan akibat krisis virus corona (Covid-19).

Lufthansa Group menuturkan bahwa mereka akan menonaktifkan lebih dari 40 pesawat Germanwings.

Selain Germanwings, Lufthansa Group akan memangkas armada maskapai Austrian Airlines, Swiss International Air Lines, dan Eurowings.

Baca juga: Mayoritas Hotel di Bali Tutup Operasional, Sisanya Mencoba Bertahan

“Anda tidak bisa menggangap remeh bencana yang sedang terjadi saat ini di industri penerbangan dunia. (Hal ini) tidak dapat ditutup-tutupi,” kata analis penerbangan Teal Group, Richard Aboulafia, mengutip BBC.

Usaha Lufthansa Group atasi krisis virus corona

Aboulafia berharap maskapai lain mengikuti langkah Lufthansa, meskipun akan tampak perbaikan usai terjadinya krisis saat ini.

“Untuk tahun depan, untuk dua tahun kemudian, akan ada banyak sekali penarikan pesawat. Banyak sekali pesawat yang diparkirkan, dan banyak pengurangan penggunaan,” prediksi Aboulafia.

International Air Transport Association (IATA) mengatakan bahwa pihak mereka memperkirakan pendapatan penumpang maskapai akan mengalami penurunan lebih dari 40 persen tahun ini.

Maskapai Lufthansawww.lufthansa.com Maskapai Lufthansa

Tidak hanya itu, mereka juga memperingatkan terdapat lebih dari 25 juta pekerja di penerbangan dan industri terkait yang sedang berada dalam risiko.

Lufthansa Group mengistirahatkan lebih dari 90 persen pesawatnya sejak merebaknya virus corona. Mereka juga telah berdiskusi dengan pemerintah Jerman terkait permintaan bantuan.

Namun pihak Lufthansa mengatakan bahwa mengistirahatkan armada berarti pengurangan kapasitas permanen tahap pertama.

Baca juga: Pegawai Hotel Perlu Bantuan Langsung Tunai karena Wabah Virus Corona

“Ini akan memakan waktu berbulan-bulan hingga pembatasan perjalanan global benar-benar dicabut, dan bertahun-tahun hingga permintaan di seluruh dunia untuk perjalanan udara kembali pada tingkat sebelum krisis,” kata pihak Lufthansa.

Dewan Eksekutif Lufthansa juga telah memutuskan langkah-langkah ekstensif untuk mengurangi kapasitas operasi penerbangan dan administrasi jangka panjang.

Perusahaan penerbangan tersebut kembali mengatakan bahwa mereka akan berbicara dengan serikat pekerja dan dewan kerjanya untuk melakukan pembahasan dengan cepat.

Adapun pembahasan yang dimaksud antara lain adalah model ketenagakerjaan yang baru untuk mempertahankan pekerja sebanyak mungkin.

“Keputusan yang diambil hari ini akan memengaruhi hampir seluruh operasi penerbangan,” kata mereka.

Baca juga: PHRI dan ASITA Butuh Bantuan Pemerintah akibat Corona, Apa Saja?

Aboulafia menuturkan bahwa krisis ini memungkinkan Lufthansa untuk mempercepat rencana mereka yaitu membuang pesawat tua dengan bahan bakar yang kurang efisien.

Bahkan, pihak Lufthansa mengatakan sudah ada beberapa pesawat yang telah dijadwalkan untuk dijual.

“Ini adalah kesempatan yang bagus untuk bersiap-siap membangunnya kembali dengan pesawat yang lebih baik suatu hari nanti saat permintaan telah kembali,” kata Aboulafia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com