Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2020, 08:40 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi corona yang kini tengah terjadi dinilai saat yang tepat bagi industri pariwisata Indonesia mengembangkan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus Tourism dalam sesi webinar bertajuk COVID-19 Crisis in Tourism: Threat and Opportunity yang digelar oleh MarkPlus Tourism pada Senin (6/4/2020).

"Kita sudah lihat ancaman berupa over tourism. Sekarang ini (pariwisata) lagi sepi. Ke depannya, untuk tidak over tourism lagi kita bisa mendandani destinasi kita,” ujar Hermawan.

Ia menyebutkan, MarkPlus Tourism sudah bekerja sama dengan banyak pemerintah daerah terkait mempersiapkan destinasi wisata untuk bisa mempraktikan sustainable tourism.

 Baca juga: Prediksi Tren Liburan Setelah Pandemi Corona, Apa Saja?

Saat ini, tidak ada pihak yang tahu kapan pandemi corona ini berakhir. Namun, setelah pandemi selesai, Hermawan memprediksi akan terjadi tren dan perilaku baru dari para wisatawan dalam berwisata.

"Ada survei yang mengatakan, nantinya orang akan slow tourism dan tidak pergi jauh-jauh. Mereka masih takut untuk bepergian, akhirnya akan melakukan wisata domestik dan staycation," tutur Hermawan.

"Untuk mempersiapkan itu, hotel dan destinasi harus bisa menjamin, dia bisa memberikan jaminan health, safety, dan flexibility," lanjutnya.

Baca juga: Pariwisata Dunia Dipredksi Pulih 10 Bulan Pasca Wabah Corona, Bagaimana Indonesia?

Selain itu Hermawan juga melihat pariwisata berkualitas juga harus sangat diperhatikan.

Pemerintah saat ini, lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dianggap masih mengategorikan pariwisata berkualitas dengan melihat dari sisi kuantitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com