Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Paskah Identik dengan Telur, Cokelat, dan Kelinci

Kompas.com - 12/04/2020, 10:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com – Umat Kristen dan Katolik yang merayakan kebangkitan Yesus Kristus pada Minggu (12/4/2020).

Mengutip BBC, dalam Alkitab dikatakan bahwa Kristus mati di kayu salib pada hari yang disebut sebagai Jumat Agung, yang tahun ini jatuh pada tanggal 10 April 2020.

Berdasarkan Alkitab, Yesus kemudian dibangkitkan dan hidup kembali pada hari Minggu Paskah. Hari tersebut merupakan hari yang sangat penting dalam kalender Kristen dan Katolik.

Setiap tahun, Paskah jatuh pada tanggal yang berbeda antara 21 Maret – 25 April tergantung pada kapan bulan purnama muncul di musim semi.

Baca juga: 17 Ucapan Selamat Hari Raya Paskah dan Maknanya

Banyak umat Kristen dan Katolik menghabiskan waktu di gereja untuk berdoa dan mengenang pengorbanan Yesus.

Ada juga yang mungkin berkumpul dengan teman dan keluarga untuk santapan khusus.

Terdapat beberapa tradisi modern untuk menandai hari raya Paskah seperti telur Paskah, kelinci Paskah, dan cokelat.

Kendati demikian, dari mana asal mula Paskah identik dengan telur, kelinci, dan cokelat?

Asal mula telur Paskah

Ilustrasi telur paskah.shutterstock.com/belchonock Ilustrasi telur paskah.

Lomba menghias telur dan lomba mencari telur identik dengan perayaan Paskah, khususnya di gereja.

Tradisi ini berawal ketika telur dilarang untuk dimakan selama minggu menjelang Paskah oleh pemimpin gereja. Minggu menjelang Paskah kerap disebut sebagai Pekan Suci.

Oleh karena itu, banyak telur-telur yang dihasilkan pada minggu tersebut disimpan dan didekorasi untuk dijadikan sebagai telur Pekan Suci.

Baca juga: Jumat Agung dan Pekan Suci, Inilah Rangkaian Perayaan Paskah Umat Kristen dan Katolik

 

Telur yang sudah dihias kemudian diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah.

Masyarakat era Victoria mengadaptasi tradisi tersebut dengan telur-telur kardus yang diselimuti satin. DI dalamnya dipenuhi dengan hadiah Paskah.

Saat ini, tradisi telur Paskah telah berkembang menjadi tradisi yang dinikmati oleh banyak orang di dunia.

Telur cokelat pertama muncul pada abad ke-19

Telur cokelat Paskah raksasa buatan Inggris BBC Telur cokelat Paskah raksasa buatan Inggris

Telur cokelat pertama kali muncul di Perancis dan Jerman pada abad ke-19. Namun, mereka memiliki rasa yang pahit dan tekstur keras.

Saat teknik pembuatan cokelat sudah membaik, telur berongga seperti yang ada hari ini juga dikembangkan.

Mereka kemudian dengan cepat menjadi populer dan tetap menjadi tradisi yang disukai oleh para pecinta cokelat saat ini.

Kelinci Paskah berasal dari sebuah legenda

Kisah akan kelinci Paskah dianggap sudah menjadi hal yang biasa di abad ke-19. Biasanya, kelinci melahirkan banyak anak sehingga mereka dijadikan sebagai simbol kehidupan baru.

Baca juga: Kuliner Khas Paskah dari 18 Negara, Pie Buah sampai Kaki Domba

Menurut sebuah legenda, kelinci Paskah yang mengeluarkan telur, kemudian didekorasi, dan disembunyikan juga simbol dari kehidupan baru.

Ilustrasi kelinciCreativeNature_nl Ilustrasi kelinci

Hal itulah yang menyebabkan beberapa anak kecil menikmati kegiatan berburu telur Paskah sebagai bagian dari acara hari raya Paskah.

Sementara itu, di Swiss dikatakan bahwa telur Paskah dikirim oleh burung kangkok (cuckoo).

Di beberapa daerah di Jerman, telur Paskah diantar oleh rubah. Jadi sebenarnya tidak semua negara identik dengan kelinci paskah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com