KOMPAS.com - Terlihat tidak biasa, Bandara Narita di Tokyo Jepang kini dipenuhi bilik-bilik kardus. Seolah-olah tempat ini berubah menjadi hotel kardus.
Melansir Forbes, area pengambilan bagasi bandara dipenuhi "hotel kardus" yang dipakai para penumpang penerbangan internasional sembari menunggu hasil tes virus corona ( Covid-19 ) mereka.
Baca juga: Jepang Batasi Turis Asing Masuk, Termasuk WNI
Tempat tidur kardus yang disediakan di Bandara Narita tersebut diperuntukkan bagi penumpang penerbangan internasional yang tak bisa dijemput menggunakan mobil pribadi oleh keluarga maupun temannya.
Pasalnya pemerintah Jepang melarang penumpang menggunakan kendaraan umum demi mencegah penyebaran virus corona.
Penggunaan penerbangan domestik pun dilarang. Bahkan taksi yang tarifnya tergolong mahal pun tidak boleh digunakan.
Sekadar informasi, tarif dari Bandara Narita menuju Tokyo sekitar 300 dollar AS atau hampir Rp 5 juta-an.
Penumpang yang hasil tesnya negatif tetap tidak diperbolehkan menggunakan transportasi umum. Mereka harus pergi ke hotel terdekat, menyewa mobil, atau meminta dijemput keluarganya.
Pemerintah Jepang mengimbau warganya untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Hotel kardus di Bandara Narita berbentuk terbuka dengan pembatas di beberapa sisinya. Tempat ini dilengkapi futon, kasur khas Jepang. Minuman dan snack seperti onigiri pun disediakan oleh pihak bandara.
Kasur pada hotel kardus dinilai cukup layak, menurut seorang warganet yang tiba di Narita dengan maskapai penerbangan ANA (All Nippon Airways) dari Vietnam. Warganet tersebut menghabiskan satu hari di hotel kardus itu.
Jarak beberapa tempat tidur kardus cukup jauh satu sama lain, tetapi ada juga yang berdekatan.
?????????????????????????????? pic.twitter.com/0WrNMdqrPh
— ???@????????????? (@wasabi1094) April 8, 2020
Ukuran tempat tidur kardus lebih kecil daripada yang rencananya akan dipakai di desa atlet Tokyo Olympics, yang akan diselenggarakan pada 2021.
Tempat tidur kardus merupakan perlengkapan keadaan darurat di Jepang, biasanya dipersiapkan untuk bencana alam seperti gempa bumi dan topan.
Tahun lalu pemerintah Jepang menyimpan dan menyediakan lebih dari 1.000 tempat tidur kardus.
Bandara Narita merupakan gerbang internasional utama di Jepang.
Ketika awal pandemi corona merebak, Jepang telah memilih Bandara Narita di Tokyo dan Kansai di Osaka untuk menangani penerbangan yang tiba dari China dan Korea.
Bandara Narita melaporkan adanya penurunan penerbangan internasional sebanyak 85 persen. Bandara ini juga akan menutup salah satu runway-nya pada Minggu (12/4/2020).
Penutupan runway tersebut pertama kali dilakukan Narita sejak ia beroperasi pada 1978.
Di Bandara Haneda terdapat peningkatan penerbangan internasional terutama ke Amerika Serikat pada akhir Maret 2020.
Sebagian penerbangan tersebut ditunda sebab adanya lonjakan kasus corona dan Jepang juga mengurangi permintaan dari Amerika Utara dan Eropa.
Sementara itu, terkait layanan pemeriksaan tes dan karantina. Seorang penumpang dari Vancouver menunggu sekitar 4 jam untuk melewati karantina, sebab pejabat setempat berjuang menangani jadwal penerbangan yang telah dikurangi.
Selain itu, ada pula penumpang dari Vietnam yang menyatakan bahwa staf di bandara memberikan informasi yang saling bertentangan, tetapi ia memakluminya.
Pasalnya hal itu adalah sistem baru dan jam kerja staf sangat panjang yang dapat membahayakan keselamatan mereka sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.