Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maladewa Lockdown, Wisatawan yang Terjebak Malah Senang dan Tak Mau Pulang

Kompas.com - 13/04/2020, 20:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Nasib sama juga dialami sebuah keluarga asal Israel. Keluarga ini terdampar di salah satu hotel bintang lima di Maladewa.

Melansir The Times of Israel, keluarga bernama Elimelech ini mengawali ceritanya tiba di Maladewa pada 20 Maret 2020.

"Kami pikir dalam waktu tiga minggu keadaan akan kembali normal kurang lebih. Saya memberitahu istri dan anak-anak bahwa kami tidak pergi berlibur namun bertualang,"kata Nissan Elimelech.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi," lanjut Elimelech yang ke Maladewa bersama istri dan tiga anaknya 

Awalnya, mereka akan kembali ke Israel pada 10 April, namun dibatalkan karena wabah virus.

Lanjut Elimelech, menanggapi wisatawan yang tidak bisa kembali ke negara asalnya, pemerintah Maladewa menunjuk sebuah pulau untuk semua pengungsi dari semua resor yang berdekatan dengan subsidi pemerintah.

Pada 2 April 2020, keluarganya beserta 150 wisatawan lain diungsikan ke sebuah pulau resor bintang lima yang disebut Pantai Olhuveli.

Mereka semua membayar hanya 100 dollar AS per malam atau setara Rp 1,5 juta untuk menginap di sana.

Baca juga: Wisatawan Padati Pegunungan di China di Tengah Wabah Virus Corona

Harga tersebut sudah termasuk pesta pantai, olahraga air, kegiatan anak-anak, dan fasilitas lainnya.

"Ada kegiatan sehari-hari, dan ada pesta alkohol juga tiap malam. Ini adalah pulau kecil dengan satu resor. Untuk berjalan mengelilingi pulau dibutuhkan waktu 20 menit. Pemerintah Maladewa tahu cara merawat wisatawan," ujarnya.

Elimelech mengatakan Menteri Pariwisata Maladewa telah mengunjungi wisatawan di resor tersebut dan memberitahu akan terus memperlakukan wisatawan seperti raja.

"Dia menenangkan kami dan mengatakan berhasil mengatasi virus. Dia memberitahu juga bahwa negara ini benar-benar bersih," katanya.

Melansir Forbes, Menteri Pariwisata Ali Waheed mengumumkan ada sekitar 1.000 wisatawan di Maladewa dan 27 resor yang masih buka.

Ia juga mencatat bahwa sebagian besar wisatawan tidak ingin kembali ke negara mereka sendiri dan ingin tetap di sana mengisolasi diri.

Maladewa, negara kepulauan di wilayah selatan Asia, menjadikan keindahan alam dan kekayaan laut sebagai daya tarik wisata. Sejak 1970-an, wisata menjadi sumber penghasilan utama negara tersebut. KOMPAS/YULIA SAPTHIANI Maladewa, negara kepulauan di wilayah selatan Asia, menjadikan keindahan alam dan kekayaan laut sebagai daya tarik wisata. Sejak 1970-an, wisata menjadi sumber penghasilan utama negara tersebut.

Selama masa isolasi, banyak pulau resor yang menawarkan dokter swasta, dan klinik jika ada kebutuhan medis, kata dia.

Lanjut Elimelech, ia amat menyukai 'terjebak' di Maladewa. Bahkan, ia tidak ingin pulang kembali ke Israel.

Baca juga: Kisah Turis Asing Terjebak di Asia karena Pandemi Global Virus Corona

"Kami tiba di pulau itu dan diberitahu bahwa kami akan datang sebagai tamu untuk waktu yang tidak terbatas. Kami merasa di surga, bahkan kami bercanda bahwa kami tidak ingin kembali ke Israel," lanjutnya.

Elimelech saat ini merencanakan penerbangan kembali ke Israel pada 1 Mei, tetapi kemungkinan penerbangan tersebut juga akan dibatalkan.

Maladewa telah memberi konfirmasi total hanya 20 kasus virus corona dengan 0 kematian. Sebagian besar pasien sudah pulih dan tidak ada infeksi baru sejak 1 April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com