Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Ambon akan Buatkan Museum atau Buku untuk Kenang Glenn Fredly

Kompas.com - 13/04/2020, 23:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian musisi Glenn Fredly meninggalkan kenangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, termasuk pejabat pemerintah daerah.

Untuk itu, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy akan mengenang Glenn Fredly dengan merencanakan pembuatan museum atau sebuah buku.

"Dalam banyak hal, Glenn identik sekali dengan Ambon City of Music. Setiap saya bertemu dengan orang-orang, yang selalu ditanyakan adalah Glenn. Ia menjadi personifikasi yang luar biasa. Dia mewarisi semangat bagi kami," ujar Richard dalam diskusi virtual bertema “Jejak Musikalitas Glenn Fredly untuk Negeri” bersama sejumlah tokoh industri kreatif dan pelaku seni, Senin (13/4/2020).

"Harapan kami sosok Glenn bisa dikenang terus dan setelah pandemi COVID-19 kita harapkan bisa mewujudkan cita-cita Glenn,” lanjutnya.

Baca juga: 5 Fakta Meninggalnya Musisi Glenn Fredly

Ia melanjutkan, nantinya museum atau sebuah buku tersebut dapat menjadi referensi bagi masyarakat Kota Ambon sekaligus referensi untuk musisi Indonesia.

Richard juga mengatakan sosok Glenn Fredly menjadi inspirasi bagi masyarakat Ambon.

Kata dia, Glenn dikenal bukan hanya sebagai musisi besar asal Ambon. Sepanjang karirnya, Glenn kerap terlibat aktivitas sosial mulai dari kebebasan berpendapat hingga lingkungan.

Kota Ambon, salah satu kota musik dunia oleh UNESCO.Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Kota Ambon, salah satu kota musik dunia oleh UNESCO.

Ia juga menyebut Glenn adalah sosok yang mampu menyuarakan aspirasi dari masyarakat bagian Indonesia Timur, tanpa mengenal suku, ras, golongan maupun agama.

"Banyak artis di Indonesia, namun Glenn menjadi satu sosok yang berbeda," jelas Richard.

Richard mengatakan Glenn menjadi inspirasi bagi artis lain dan masyarakat dalam menggerakkan hal apapun.

Baca juga: Ambon Dinobatkan Jadi Kota Musik Dunia UNESCO

 

Glenn disebut menjadi inisitor tanpa melihat SARA, bertugas menjadi komunikator atau penghubung budaya di Indonesia.

"Dia menjadi katalisator yang menjembatani perbedaan-perbadaan, sosoknya yang langka di Indonesia dan kami semua kehilangan,” katanya.

Dalam diskusi ini turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf, dan sejumlah musisi dan tokoh industri kreatif.

Melalui kesempatan tersebut, Wishnutama mengajak seluruh musisi dan insan kreatif untuk membuat industri musik lebih maju lagi yaitu dengan memakai semangat dan idealisme Glenn Fredly.

“Semoga melalui pertemuan ini kita bisa wujudkan impian Glenn Fredly untuk Kota Ambon," katanya.

Ia juga berharap Walikota Ambon dapat menjaga semangat Glenn dengan tetap membuat Festival Musik Ambon di kemudian hari.

Monumen Gong Perdamaian Dunia di Ambon.Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Monumen Gong Perdamaian Dunia di Ambon.

Seperti diketahui, Festival Musik Ambon ditunda karena wabah virus corona.

"Kalau kita bicara festival itu sangat berkaitan dengan pariwisata begitu juga sebaliknya. Kami berharap semangat almarhum Glenn harus terus kita wujudkan," kata Wishnutama. 

Musisi Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Baca juga: Di Sini Tempat-tempat Instagramable Menikmati Keindahan Teluk Ambon

Kabar duka itu dibenarkan oleh rekan sesama musisi, Teuku Adifitrian atau Tompi.

"Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya. Dia yang selalu hadir menggerakkan kita semua," tulis Tompi melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Rabu malam.

Glenn diketahui meninggal karena mengidap penyakit meningitis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com