Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2020, 17:38 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pada masa physical distancing seperti ini, mungkin kamu jadi suka mencari resep camilan dan minuman kekinian yang mudah dibuat di rumah.

Dalgona coffee masuk salah satu minuman yang videonya viral lewat TikTok selama masa physical distancing.

Baca juga: Cara Membuat Dalgona Coffee, Kopi Viral di Tengah Pandemi Corona di Korea

Kopi ini adalah kopi yang dibuat dari tiga bahan sederhana, lalu diaduk hingga mencapai konsistensi seperti whipped cream. Kemudian ditata di gelas yang di dalamnya telah ada es batu dan susu cair.

Banyak netizen yang mencoba membuat dalgona coffee lewat tutorial yang banyak beredar di internet. Ada yang berhasil, tapi ada yang gagal karena kopi tidak mengembang.

Lantas, apa saja yang bisa membuat praktik membuat dalgona coffee? Berikut ini Kompas.com rangkum lima alasan dalgona coffee tidak mengembang.

Ilustrasi dalgona coffeeKompas.com / Gabriella Wijaya Ilustrasi dalgona coffee

1. Pakai kopi instan 3 in 1 atau espreso

Dalam tulisan berjudul “Pengalaman Bikin Dalgona Coffee, Bukan Aduk 400 Kali Tapi Ini Caranya...” yang terbit di Kompas.com, rekan saya menulis pengalamannya yang gagal membuat dalgona coffee.

Pada percobaan pertama yang ia lakukan, ia membuat dalgona coffee menggunakan kopi instan sisa yang ada di dapurnya.

Ia mencampurkannya dengan gula dan air panas sesuai dengan instruksi yang ada di berbagai artikel dan video di YouTube.

Namun, ternyata ia gagal. Setelah mengaduknya beberapa lama, larutan kopi tersebut tak kunjung mengental. Bahkan, setelah ia berganti menggunakan mixer dan mengaduknya terus-menerus.

Ternyata hal itu disebabkan oleh penggunaan kopi instan 3 in 1 alias kopi instan yang sudah dicampur gula dan krim. Hal itu ternyata sangat berpengaruh dalam proses pembuatan dalgona coffee.

"Butuh yang lebih menyerap air, karena proses membuat instant coffee kan sebenarnya freeze dry, kandungan airnya dihilangkan, terus di-freeze, sehingga bentuknya jadi solid," jelas Sivaraja, pemilik dari Amstirdam Coffee Malang sekaligus WBC & WLAC Certified Technical Judge 2019-2021, kepada Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Jangan juga menggunakan kopi tubruk bubuk yang akan menghasilkan ampas ketika diseduh seperti biasa. 

Sebaiknya kamu menggunakan kopi instan murni atau klasik tanpa campuran gula ataupun krim.

Kopinya bisa merek apa pun, dan bisa dari biji kopi arabika atau robusta, sesuai selera saja. Dalam artikel tersebut, rekan saya menggunakan kopi merek Nescafe Classic.

Ilustrasi kopi instan tanpa campuran gula dan krimDok. Shutterstock Ilustrasi kopi instan tanpa campuran gula dan krim

Selain itu, dilansir dari BBC, jika kamu mencoba membuatnya dengan espreso maka larutan kopi tidak akan mengental.

Dalam eksperimen yang mereka lakukan, mereka menggunakan espreso yang sangat kuat. Namun, larutannya benar-benar tidak mengental walaupun memang berubah warna jadi coklat.

2. Kurang gula

Dilansir dari Yummy.ph, takaran tiap bahan untuk membuat dalgona coffee sangat penting. Sebaiknya kamu menggunakan takaran yang sama untuk setiap bahan.

Misalnya, dua sendok makan air panas, dua sendok makan kopi instan, dan dua sendok makan gula pasir.

Namun Yummy.ph punya saran takaran lain yang menurut mereka paling sempurna. Satu sendok makan kopi instan, dua sendok makan air dingin, dan delapan sendok makan gula pasir.

3. Tidak menggunakan alat yang benar

Alat yang digunakan untuk mengaduk kopi ini adalah whisk atau mixer. Namun ada beberapa orang yang tidak memiliki alat-alat tersebut, jadinya menggunakan beberapa alat pengaduk lainnya.

Seperti rekan saya, ia menggunakan garpu untuk mengaduk larutan dalgona coffee. Ternyata alat tersebut tak berhasil. Kopinya tidak mengental.

Ada juga yang mencoba menggunakan blender karena berpikir bahwa alat tersebut sama-sama bisa mengaduk larutan kopi.

Namun ternyata, blender tidak bisa digunakan untuk membuat larutan kopi sampai sekental whipped cream.

Pasalnya, blender akan memanaskan larutan kopi. Itu membuat buih-buih yang kamu inginkan untuk foam kopi malah gagal terbentuk.

Membuat dalgona coffee tanpa mixer, melainkan dengan saringan sederhana, Selasa (7/4/2020).KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Membuat dalgona coffee tanpa mixer, melainkan dengan saringan sederhana, Selasa (7/4/2020).

Dalam artikel yang terbit di Kompas.com berjudul "Pengalaman Bikin Dalgona Coffee Tanpa Mixer, Pakai Saringan Sederhana", rekan saya pun mencoba untuk membuat dalgona coffee menggunakan alat alternatif sederhana, yakni saringan.

Dengan bantuan saringan besi sederhana, ia berhasil menghasilkan foam kopi dalam waktu sekitar 6 menit.

4. Kebanyakan air

Alasan lainnya adalah mungkin kamu terlalu banyak memasukkan air. Kamu hannya perlu menambahkan air secukupnya. Jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit.

Jika terlalu sedikit, maka kamu akan kesulitan untuk bisa mengaduk larutan kopi tersebut jadi konsistensi yang kental. Tapi jika terlalu banyak, maka kamu harus mengaduknya sangat lama.

5. Berhenti mengaduk

Resep ini memang benar-benar menguji kesabaran karena dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengaduknya apalagi jika kamu tidak menggunakan mixer.

Larutan tersebut akan berubah dari cair menjadi berbuih dalam waktu beberapa detik. Tapi membutuhkan waktu sekitar 3 – 6 menit menggunakan mixer tergantung dengan banyaknya larutan kopi yang kamu aduk.

Ilustrasi dalgona coffee dan kue brownies. UNSPLASH.com/CLAUDIU HEGEDUS Ilustrasi dalgona coffee dan kue brownies.

Namun jika menggunakan tangan, kamu harus mengaduk selama sekitar 6 – 10 menit.

 

Untungnya, kamu bisa sesekali berhenti dan bergantian dengan orang lain dalam mengaduknya.

Setelah larutan tersebut terlihat teraduk dengan baik, terus aduk. Tidak ada fase “overwhipping” dalam resep ini. Semakin lama kamu mengaduk, maka semakin kental dan lengket larutan tersebut.

Kamu bisa berhenti mengaduk ketika larutan kopi bisa mempertahankan bentuknya ketika wadahnya kamu balikkan. Juga ketika kamu bisa membuat figur angka delapan atau pita di dalam larutan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gunung di Indonesia Bakal Diberi 'Grade', Kurangi Risiko Kecelakaan

Gunung di Indonesia Bakal Diberi "Grade", Kurangi Risiko Kecelakaan

Travel Update
66 Persen Turis Lebih Suka Liburan ke Tempat yang Sudah Familer

66 Persen Turis Lebih Suka Liburan ke Tempat yang Sudah Familer

Travel Update
Hotel Mulai Penuh, Penonton MotoGP Mandalika Bisa Nginap di Homestay

Hotel Mulai Penuh, Penonton MotoGP Mandalika Bisa Nginap di Homestay

Hotel Story
Hotel Santika Hadir di Lampung, Menginap Mulai Rp 899.000

Hotel Santika Hadir di Lampung, Menginap Mulai Rp 899.000

Hotel Story
Batik Air Terbang dari Makassar ke Merauke PP Mulai 2 Oktober

Batik Air Terbang dari Makassar ke Merauke PP Mulai 2 Oktober

Travel Update
Korea Utara Disebut Bolehkan Pelaku Perjalanan Asing Masuk

Korea Utara Disebut Bolehkan Pelaku Perjalanan Asing Masuk

Travel Update
Mengulik Munculnya Keroncong di Indonesia, Berawal dari Kampung Tugu

Mengulik Munculnya Keroncong di Indonesia, Berawal dari Kampung Tugu

Jalan Jalan
7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

Hotel Story
Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Hotel Story
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Travel Update
Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Travel Update
Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Travel Update
Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jalan Jalan
Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Jalan Jalan
Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com