KOMPAS.com – Beberapa restoran di Jepang masih belum diperintahkan untuk tutup. Kendati demikian, wabah virus corona (Covid-19) berimbas pada kerugian industri restoran.
Deklarasi resmi keadaan darurat di Tokyo dan beberapa prefektur terpadat di Jepang, membuat banyak masyarakat Jepang memilih bersantap di rumah.
Dikutip dari Soranews24, gelombang telecommuting (bekerja dari rumah) membuat restoran yang biasa melayani makan siang dan pesta makan malam antar rekan kerja jadi sepi pengunjung.
Menanggapi hal tersebut, banyak restoran di Jepang yang menawarkan layanan bungkus makanan (take away).
Baca juga: Asyik! Jelajahi Seluruh Dunia Harry Potter Melalui Tur Virtual
Akan tetapi di Jepang, layanan tersebut terbilang terbatas. Layanan bungkus makanan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di sekitar restoran.
Beberapa restoran juga kewalahan jika harus membuka layanan bungkus makanan.
Pasalnya makanan berkuah seperti ramen akan sulit untuk dibungkus dan mempertahankan rasa makanan.
Salah satu ramen milik mantan anggota AKB48 Umezawa Mayuka, bernama Yagumo, sudah menawarkan layanan bungkus dan pesan antar.
Namun kedua layanan tersebut menyebabkan biaya yang meningkat.
Tidak hanya untuk menutupi biaya pengiriman, tetapi juga dalam penggunaan wadah yang perlu disediakan Yagumo.
Baca juga: Hotel Tutup di Solo Bertambah, 1.000-an Karyawan Terpaksa Dirumahkan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.