KOMPAS.com - Dalgona coffee kembali masuk dalam jajaran berita terpopuler Travel Kompas.com pada Selasa kemarin. Berita itu mengulas alasan dalgona coffee tidak mengembang.
Berita populer lainnya adalah berapa lama daging olahan disimpan di kulkas, topping mi instan, serta tren wisatawan setelah pandemi virus corona (Covid-19).
Untuk lengkapnya, berikut berita terpopuler Travel Kompas.com pada 14 April 2020.
Pada percobaan pertama yang ia lakukan, ia membuat dalgona coffee menggunakan kopi instan sisa yang ada di dapurnya.
Ia mencampurkannya dengan gula dan air panas sesuai dengan instruksi yang ada di berbagai artikel dan video di YouTube.
Namun, ternyata ia gagal. Setelah mengaduknya beberapa lama, larutan kopi tersebut tak kunjung mengental. Bahkan, setelah ia berganti menggunakan mixer dan mengaduknya terus-menerus.
Ternyata hal itu disebabkan oleh penggunaan kopi instan 3 in 1 alias kopi instan yang sudah dicampur gula dan krim. Hal itu ternyata sangat berpengaruh dalam proses pembuatan dalgona coffee.
Maskapai ini terbang dari Papeete, Polinesia Perancis ke Paris, Perancis dengan jarak 9.775 mil dan waktu tempuh 15 jam 45 menit.
Penerbangan dengan pesawat Boeing 787 Dreamliner ini terbang non stop (tanpa henti). Rekor penerbangan terpanjang yang terjadi pada 14 Maret 2020 ini sebenarnya di luar rute reguler.
Melansir Airfarewatchdog, penerbangan Air Tahiti Nui biasanya mencakup persinggahan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Namun karena pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona menyebabkan pesawat tak dapat singgah di sana. Pesawat jadi terpaksa terbang non stop.
Namun jika disimpan di dalam freezer, dalam suhu -17 derajat atau lebih maka daging unggas bisa bertahan hingga satu tahun lamanya.
Sementara daging unggas yang sudah dimasak sebelumnya, bisa bertahan sekitar beberapa hari lebih lama dari daging unggas mentah.
Jika daging unggas masak disimpan di dalam freezer, maka hanya bisa maksimal enam bulan lamanya.
Dilansir Antara, pekerjaan besar yang dimaksud adalah melonjaknya kunjungan wisatawan di berbagai tempat wisata.
"Saat ini kan orang lebih banyak di rumah, setelah berlalunya Covid-19 ini akan ada lonjakan wisatawan yang sangat besar," kata Wakil Ketua Asita Jawa Tengah Daryono di Solo, Senin.
Bahkan, menurut Daryono, karakter wisatawan juga akan berbeda. Menurut dia, setelah pandemi corona, potensi wisata minat khusus akan lebih banyak dikunjungi.
"Jadi bukan mice tourism, tetapi lebih spesifik, seperti culture tourism, culinary tourism, dan tempat wisata alam yang akan banyak didatangi, karena orang ingin yang sifatnya fresh and healthy," katanya.
Jika sudah dalam keadaan matang, kamu hanya perlu mencairkannya di bawah air hangat selama beberapa menit, keringkan, dan taruh di atas mi instan.
Sementara untuk sayuran segar, kamu bisa gunakan wortel, paprika, kol, brokoli, atau kacang polong. Kamu bisa beli sayuran segar di pasar atau supermarket terdekat.
Kompas.com mencoba pare sebagai topping mi instan, ternyata rasanya terbilang cocok. Ada tekstur garing dari irisan pare, rasa pahitnya juga dapat diimbangi rasa gurih mi instan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.