Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencinta Bunga Kini Bisa Nikmati Tulip Mekar di Keukenhof Belanda Secara Virtual

Kompas.com - 17/04/2020, 17:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Saat ini Belanda biasanya Belanda ramai turis, karena sudah tiba musim mekar tulip.

Namun akibat pandemi corona yang melanda dunia, hamparan bunga tulip ini tak bisa dinikmati langsung. Pemerintah Belanda menutup akses ke area publik untuk mencegah penyebaran corona.

Dilansir dari Lonely Planet, penutupan ini berarti Pameran Bunga Keukenhof yang tersohor tahun ini harus dibatalkan.

Baca juga: Yuk, Virtual Traveling ke 4 Masjid dengan Akulturasi Budaya di Jawa

Pameran ini digelar setiap tahunnya di Keukenhof, di Kota Lisse. Area Keukenhof mencakup 32 hektar. Pameran ini sendiri rutin diselenggarakan sejak 1857.

Keukenhof jadi taman bunga tulip terbesar di dunia, dengan lebih dari tujuh juta bunga dan lebih dari 800 varietas tulip.

Mereka buka hanya selama delapan minggu, dari bulan Maret hingga Mei.

Saat itu lapangan yang ditanami berbagai jenis bunga, seperti bunga tulip, dafodil, dan hyacinth yang sedang bermekaran.

Untuk menyiasati kondisi penutupan karena pandemi virus corona, saat ini diselenggarakan ‘Keukenhof Virtually Open’. 

Baca juga: Itinerary Wisata Virtual Yogyakarta, Keliling Kota Gudeg dari Gawai atau Latop

Lewat Keukenhof Virtually Open, panitia membagikan beberapa seri video yang menunjukkan bagaimana rupa area Keukenhof yang penuh bunga.

Seperti tukang kebun Keukenhof bernama Owen yang menjadi pemandu tur virtual. Ia menunjukkan bunga hyacinth yang bermekaran dalam salah satu video.

Sementara Direktur Manajer Bart, mengajak para penonton ke tempat favoritnya di taman tersebut. Serta tukang kebun Daan menunjukkan area Beach Garden, Mill Forest, dan air mancur.

“Dalam bulan-bulan menuju musim semi, banyak kerja keras yang sudah dilakukan untuk menyediakan pengalaman paling cantik bagi para pengunjung,"dikutip dari penjelasan Keukenhof. 

"Taman ini sudah mekar dengan cantik dan akan jadi jauh lebih cantik dalam beberapa minggu ke depan. Jika orang-orang tidak bisa datang ke Keukenhof, kami akan membawa Keukenhof ke mereka,” lanjut penjelasan Keukenhof. 

Menurut pengamatan Kompas.com, ada beberapa seri video yang bisa kamu tonton untuk melakukan tur virtual keliling Keukenhof.

Baca juga: Bersantai di Kapal Persiar Lewat 7 Wisata Virtual Ini

 

Dalam video pertama misalnya, kamu akan disuguhi pemandangan cantik bunga-bunga yang sedang bermekaran.

Gambar mendetail menunjukkan bunga tulip cantik ketika tertimpa sinar matahari. Durasi video-video tersebut pun tak terlalu lama, hanya sekitar 2-3 menit saja.

Selain bunga tulip, ada juga penampakan bunga daffodil, hyacinth, dan masih banyak lagi.

Ada bunga tulip berwarna kuning, ungu, merah muda, oranye, salem, gradasi warna merah oranye, putih-ungu, dan masih banyak lagi.

Saat menonton tayangan virtual, kamu seakan seperti berjalan-jalan langsung di Keukenhof.

Selain itu ada juga tukang kebun Daan dan Owen yang mengajak kamu berjalan-jalan di Keukenhof ke tempat-tempat favorit mereka. 

Baca juga: Asyik! Jelajahi Seluruh Dunia Harry Potter Melalui Tur Virtual

Mereka juga berbagi tips tentang cara merawat bunga hyacinth dan menunjukkan caranya.

Selain Daan dan Owen, ada banyak lagi video yang tersedia di akun YouTube resmi mereka. 

Walaupun menggunakan bahasa Belanda, tapi tak perlu khawatir.

Pasalnya tersedia terjemahan Bahasa Inggris yang akan memudahkan kamu untuk mengerti percakapan narasumber dalam video-video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com