Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Realokasi Anggaran Rp 500 Miliar untuk Bantu Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 17/04/2020, 18:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merealokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk membantu menyelamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam masa darurat COVID-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan pihaknya telah merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus selama masa tanggap darurat COVID-19.

Baca juga: Kemenparekraf Tambah Dua Hotel di Jakarta untuk Tenaga Medis Tangani Covid-19

Hal tersebut bertujuan agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif termitigasi selama pandemi.

Pernyataan Wishnutama dilontarkan setelah Rapat Terbatas (melalui video conference) yang dipimpin Presiden Jokowi dengan topik Mitigasi Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis (16/4/2020).

“Presiden mengarahkan bahwa kita akan melakukan program perlindungan sosial bagi para pelaku wisata dan Kemenparekraf realokasi anggaran Rp500 miliar ini potensinya akan dikembangkan terus,” kata Wishnutama dikutip dari ANTARA.

Destinasi wisata Pianemo, di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016). Untuk melihat panorama bahari ini, wisatawan harus menaiki 320 anak tangga, sebelum akhirnya rasa capek terbayar dengan melihat keindahan Pianemo dari atas bukit.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Destinasi wisata Pianemo, di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016). Untuk melihat panorama bahari ini, wisatawan harus menaiki 320 anak tangga, sebelum akhirnya rasa capek terbayar dengan melihat keindahan Pianemo dari atas bukit.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Keuangan) secara intensif sebagai salah satu upaya untuk dapat memberikan berbagai bantuan terhadap sektor pariwsata dan ekonomi kreatif.

“Realokasi kita juga akan melakukan berbagai macam program yang sifatnya padat karya," jelas Wishnutama.

"Dan ini akan eksplor lebih lanjut dengan kementerian-kementerian terkait termasuk stimulus ekonomi untuk industri ekonomi kreatif ini agar bisa bertahan melalui situasi yang saat ini terjadi,” katanya.

Baca juga: 5 Cara Dukung Restoran dan Hotel Selama Pandemi Corona, Beli Voucher sampai Tulis Review

Pihaknya merealokasi anggaran untuk lima program khusus selama masa darurat COVID-19.

Program pertama yakni penyediaan fasilitas untuk Tenaga Kesehatan RS Rujukan rekomendasi Gugus Tugas Nasional.

Di sisi lain dilakukan berbagai gerakan dan program yang melibatkan dan membantu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung.

Selain itu mendorong berbagai program ketahanan usaha dan bantuan langsung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemudian pelatihan online di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selanjutnya Kampanye Nasional dengan berbagai stakeholders berkaitan dengan COVID-19 serta mendorong berbagai program ketahanan usaha dan bantuan langsung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Presiden Jokowi umumkan tiga langkah mitigasi untuk sektor pariwisata

Salah satu pemandu wisata alam Pulau Komodo memberikan arahan kepada pengunjung sebelum berkeliling melihat komodo, Selasa (10/12/2019).KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI Salah satu pemandu wisata alam Pulau Komodo memberikan arahan kepada pengunjung sebelum berkeliling melihat komodo, Selasa (10/12/2019).

Presiden Joko Widodo mengatakan ada tiga langkah mitigasi untuk sektor pariwisata yang terdampak Covid-19 saat memimpin rapat terbatas lewat video conference, Kamis (16/4/2020)

Ia juga mengatakan langkah tersebut harus dilakukan secepat-cepatnya agar bisa bertahan dan tak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan.

Baca juga: Jokowi Minta Industri Pariwisata Diberi Stimulus agar Tak PHK Karyawan

Adapun tiga langkah mitigasi ini adalah program perlindungan sosial bagi pekerja pariwisata secara tepat sasaran.

Kedua, realokasi anggaran di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diarahkan pada program padat karya yang bisa membantu pekerja informal di sektor pariwisata.

Terakhir, pemberian stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor parekraf.

"Penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus betul-betul dilakukan agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan PHK secara besar-besaran," kata Jokowi.

Baca juga: Menparekraf Wishnutama Sebut Pekerja Seni Akan Dapat Bansos

Pasangan Corinne dan Dave Pruden bersama anak mereka kabur dari Inggris dan menghabiskan masa karantina mandiri di Ubud, Bali.Instagram @twintastic_nomads Pasangan Corinne dan Dave Pruden bersama anak mereka kabur dari Inggris dan menghabiskan masa karantina mandiri di Ubud, Bali.

Menurut dokumen presentasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada Komisi X DPR pada 6 April lalu melalui rapat konferensi jarak jauh, 34 provinsi telah menutup destinasi wisatanya sejak pertengahan Maret.

Dikutip dari ANTARA, sejumlah maskapai pun membatasi penerbangannya. Lion Air memangkas rute perjalanan dari Denpasar, Manado, Surabaya, Jakarta, dan Batam ke Tiongkok pada 26 Maret.

Termasuk Air Asia menutup semua rute penerbangan domestiknya sampai Juni 2020.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 April menyatakan, kunjungan wisatawan mancanegara melalui jalur udara menurun dari 838.978 orang pada Desember 2019 menjadi 796.934 pada Januari 2020.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara merosot lagi menjadi 558.892 pada Februari.

Bali tercatat menutup semua tempat wisata dan hiburan demi mencegah penyebaran virus bernama resmi COVID-19. Keputusan ini berdasarkan Surat Edaran Pemprov Bali per 20 Maret. Delapan Pemerintah Kabupaten atau Kota di Bali telah lebih dulu menutup destinasi wisatanya mulai 18 Maret.

Larangan negara-negara dunia kepada penduduknya untuk melakukan perjalanan juga membuat pariwisata di Bali merosot. Penurunan mulai dirasakan mulai Februari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com