Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Produksi Sanitizer dari Sake, di Indonesia Pakai Arak Bali dan Ciu

Kompas.com - 18/04/2020, 12:22 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Tempat pembuatan sake di seluruh Jepang mulai memproduksi cairan tinggi alkohol sebagai pengganti sanitizer berbasis alkohol yang mulai langka seperti halnya masker wajah akibat pandemi corona ( Covid-19 ).

Baca juga: Paspor Jepang Terkuat di Dunia Terpaksa Nganggur karena Corona

Dilansir dari Japan Today, Kazuki Haruta, presiden dari Kkisui Sake Co yang berada di Prefektur Kochi, Jepang, mengatakan bahwa ia mengajukan ide untuk memproduksi cairan dengan persentase alkohol 77 persen.

Hal ini ia lakukan setelah mempertimbangkan bagaimana perusahaannya bisa berkontribusi untuk melawan pandemi corona sambil memanfaatkan kuantitas materi mentah yang berada di tempat pembuatan sake miliknya.

Lebih dari 10.000 permintaan produk di sepanjang Jepang datang ke perusahaan tersebut yang mulai dijual pada Jumat (10/4/2020) lalu.

“Saya sangat terkejut dengan betapa banyaknya permintaan produk yang kami terima dari banyak rumah sakit dan tenaga kesehatan,” ujar Haruta.

Walaupun produk tersebut awalnya ditujukan untuk konsumen umum.

Dewi Sri, salah satu produsen arak Bali.DOK. DEWI SRI Dewi Sri, salah satu produsen arak Bali.

Minat terhadap minuman keras dengan persentase alkohol yang tinggi sebagai pengganti sanitizer berawal dari pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang pada Maret lalu.

Mereka mengindikasikan bahwa bahkan fasilitas medis bisa menggunakan minuman beralkohol dengan persentase alkohol sebanyak 70 – 83 persen sebagai sanitizer jika memang tidak ada pilihan lain.

Pada 10 April, menteri kesehatan Jepang akhirnya menyetujui penggunaan minuman dengan kadar alkohol tinggi sebagai hand sanitizer karena krisis produk sanitizer di Jepang.

Pada kenyataannya, etanol berstandar industri yang digunakan di sanitizer berasal dari glukosa.

Glukosa ialah material mentah sama yang jika difermentasikan akan menghasilkan alkohol seperti minuman beralkohol berkualitas tinggi khas Jepang, shochu.

Perusahaan lokal Jepang mengimpor 90 persen alkohol yang dibuat dari material mentah seperti batang tebu dari Brasil, atau jagung dari Amerika Serikat.

Para pembuat sanitizer ini kemudian membeli alkohol ini dan mencairkannya menjadi konsentrasi 80 persen untuk mencegahnya menguap. Moisturizer juga ditambahkan ketika membuat hand sanitizer.

Indonesia produksi sanitizer dari arak dan ciu

Selain di Jepang, beberapa daerah di Indonesia juga sudah melakukan cara yang sama.

Salah satunya adalah Bupati Banyumas Achmad Husein yang memanfaatkan minuman keras jenis ciu untuk bahan pembuatan hand sanitizer.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com