Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Produksi Sanitizer dari Sake, di Indonesia Pakai Arak Bali dan Ciu

Kompas.com - 18/04/2020, 12:22 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Ide itu muncul setelah warganya mengalami kesulitan untuk mencari stok hand sanitizer. Selain itu produksi alkohol di Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Banyumas bisa mencapai 2000 liter ciu.

Husein mengaku pihaknya telah melakukan uji coba pembuatan hand sanitizer berbahan ciu dengan kadar alkohol mencapai lebih dari 96 persen.

“Saya pakai gliserin untuk penghalus dan hidrogen peroksida, itu antiseptik,” kata Husein.

Husein juga menggandeng para ahli untuk membantu realisasi ide tersebut, salah satunya pada ahli Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek).

Nantinya ia berencana akan membagikan hand sanitizer berbahan ciu tersebut secara gratis pada warga yang membutuhkan.

Selain di Banyumas, Universitas Udayana di Bali juga mulai memproduksi hand sanitizer dari arak sitaan yang diberikan Polda Bali.

Baca juga: Bagaimana Arak Bali Dibuat?

Sekitar 3.650 liter arak sitaan tersebut akan diekstrak menjadi alkohol murni dengan kadar 96 persen.

Nantinya tim tersebut juga akan menambahkan beberapa formula untuk membuat hand sanitizer.

Nantinya, hand sanitizer ini tidak akan menyebabkan iritasi kulit. Tim juga akan menambahkan sejumlah bahan seperti minyak cengkeh, minyak mint, dan povidone iodine.

Sebanyak 3.650 liter arak itu akan menghasilkan 1.000 sampai 1.500 liter alkohol. Dari jumlah alkohol tersebut, Universitas Udayana bisa membuat 10.000 liter bio hand sanitizer.

Hand sanitizer produksi Universitas Udayana tersebut nantinya akan dibagikan secara gratis ke masyarakat dan tidak akan diperjual belikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com