Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tidak Ada Bendera Nasional di Dunia yang Berwarna Ungu?

Kompas.com - 18/04/2020, 20:17 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Warna ungu jadi warna yang hampir tidak pernah digunakan dalam bendera nasional negara-negara di dunia. Dilansir dari Reader’s Digest, hal tersebut karena pewarna ungu dianggap sangat mahal.

Warna ungu pun dikenal sebagai simbol kerajaan. Pada abad ke-16 di Inggris, Ratu Elizabeth I melarang orang-orang di luar keluarga kerajaan untuk memakai warna tersebut.

Dalam video dari channel After Skool, Warna ungu pertama kali tercipta pada abad ke-19. Warna ungu dihasilkan dari satu spesies siput yang berasal dari Laut Mediterania.

Baca juga: Sejarah Munculnya Bendera

Namun, untuk bisa mendapatkan warna ungu dari siput tersebut tidak mudah. Perlu tenaga yang besar karena harus mendapatkan jumlah siput yang banyak.

Butuh sekitar 10.000 siput untuk memproduksi sekitar satu gram cairan pewarna ungu. Warna ungu akhirnya menjadi warna yang benar-benar dipergunakan hanya oleh orang yang sangat kaya.

Selain itu, memproduksi banyak bendera negara dengan warna ungu dirasa tidak efektif karena hargannya yang sangat mahal. Apalagi dibutuhkan ribuan siput untuk membuat sedikit cairan pewarna.

Penemuan pewarna ungu sintetis

Namun, hal tersebut berubah pada 1856 ketika William Henry Perkin menemukan cara untuk membuat pewarna ungu secara sintetis tanpa siput.

Akhirnya pembuatan warna ungu pun lebih mudah dilakukan dan diproduksi dalam jumlah banyak. Pelan tapi pasti, warna ungu pun dipergunakan oleh masyarakat luas.

Bendera negara DominikaDok. Shutterstock Bendera negara Dominika
Ada dua negara yang memakai warna ungu di bendera nasional mereka. Walau warna ungu tersebut tidak dominan, tetapi berpadu dengan warna-warna lain.

Negara dengan sentuhan warna ungu di benderanya baru muncul setelah abad ke-20, yaitu ketika produksi pewarna ungu sintetis tercipta.

Dua negara yang menggunakan warna ungu di bendera nasional mereka adalah Dominika dan Nikaragua.

Bendera Dominika

Dilansir dari World Atlas, bendera Dominika saat ini diadopsi pada November 1978. Bendera tersebut mengalami sedikit perubahan pada 1981, 1988, dan 1990.

Bendera tersebut didesain oleh Alwin Bully ketika negara Dominika sedang bersiap untuk kemerdekaan mereka. Bendera Dominika terdiri dari dasar warna hijau yang merepresentasikan vegetasi negara tersebut.

Warna hijau itu kemudian dibagi menjadi empat bagian sama rata oleh tanda plus yang memiliki tiga lapisan daris berwarna kuning, hitam, dan putih. Tiga warna ini merepresentasikan rakyat, tanah, dan air bersih.

Sementara tanda plus atau salib tersebut jadi simbol Kristen dan Trinitas. Di bagian tengah salib terdapat lingkaran berwarna merah yang menunjukkan 10 bintang mengitari Sisserou Parrot.

Parrot (burung beo) tersebut memiliki bulu berwarna ungu di bagian bawah dan juga di bagian mahkotanya.

Bendera Nikaragua

Bendera negara NikaraguaDok. Shutterstock Bendera negara Nikaragua

Bendera Nikaragua yang sekarang digunakan diadopasi pada 1908 dan diresmikan pada Agustus 1971. Desain dari bendera ini terinspirasi dari bendera Federal Republic of Central America.

Bendera Nikaragua terdiri dari garis horizontal berwarna putih yang berada di antara dua garis berwarna biru di bagian atas dan bawah.

Dua garis biru tersebut merepresentasikan Laut Karibia dan Samudera Pasifik sementara warna putih jadi simbol kedamaian. Seringkali, warna biru tersebut diinterpretasikan sebagai simbol kesetiaan dan keadilan.

Garis putih dalam bendera tersebut memiliki lambang negara di tengah-tengahnya. Lambang negara tersebut punya pelangi dengan garis ungu sebagai salah satu warna pelangi.

Pelangi ini jadi simbol kemerdekaan sementara ada lambang gunung berapi yang merepresentasikan persaudaraan dari seluruh negara di Amerika Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com