Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warung Nasi Bantu Beri Makan Gratis, Berbuat Baik di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 19/04/2020, 18:55 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Untuk saat ini, Bambang mengatakan bahwa kamu bisa membantu melalui penyaluran dana melalui laman indonesiadermawan.id.

Kendati demikian, kamu juga bisa membantu warung nasi yang berpartisipasi dengan memberikan pasokan makanan.

“Caranya kontak ACT ke nomor 29406565, nanti kami langsung ambil. Pasokan makanannya berupa sembako. Bisa juga diberikan secara langsung ke warung nasi,” kata Bambang.

Sementara itu, Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan mengatakan bahwa sejauh ini pemberian pasokan makanan lebih banyak dilakukan secara langsung.

Para donatur menghampiri warung nasi terdekat yang berpartisipasi dalam program Operasi Makan Gratis.

“Sebenarnya untuk ke warung nasi untuk memudahkan teknis, sebaiknya memberikan uang saja. Lebih mudah, karena mereka sudah punya menu yang ditentukan,” kata Lukman saat dihubungi Kompas.com.

Berdasarkan data yang Kompas.com terima, saat ini terdapat 859 warung nasi yang sudah aktif memberikan makanan gratis di wilayah Jabodetabek.

Bambang mengatakan bahwa warung nasi yang sudah aktif tersebut merupakan tahap awal dari program Operasi Makan Gratis, targetnya adalah 1.000 warung untuk tahap kedua.

Pemberian makanan gratis bagi pekerja informal

Warung nasi pada program Operasi Makan Gratis memiliki banner berlogo ACT, dilengkapi tulisan “Layanan Warteg Gratis” dan “Operasi Pangan untuk Saudara Sebangsa”.

Penerima bantuan mengisi data diri sebelum diberikan kupon yang bisa ditukar dengan makanan gratis.

“Isi datanya hanya nama, alamat, pekerjaan, nomor yang bisa dihubungi, lalu tanda tangan. Kita juga minta report ke warteg untuk foto KTP,” kata Bambang.

Foto KTP digunakan sebagai data pelengkap dalam beneficiaries system guna dijadikan sebagai laporan pengeluaran dana.

Sebab, program tersebut berjalan menggunakan dana dari publik sehingga pihak ACT harus transparan dalam melaporkan bahwa program sudah berjalan, jumlah penerima manfaat ada berapa banyak, dan di wilayah mana saja.

“Makanan yang digratiskan standar. Misalnya nasi, telur, sayur, atau ambah orek. Plus air minum. Tapi makanan gratis tergantung dari warung nasi mereka menyediakannya apa,” tutur Bambang.

Ilustrasi memberi makanan gratis. SHUTTERSTOCK/ADDKM Ilustrasi memberi makanan gratis.

Penerima bantuan makanan gratis harus datang sendiri tanpa perwakilan, kecuali sudah masuk dalam daftar rekomendasi dari pihak RT setempat.

“(Makanan gratis bisa didapatkan) melalui pemberian kupon. Warung nasi sudah tahu mana pelanggannya yang membutuhkan. Mereka juga berkoordinasi dengan RT setempat,” kata Direktur Program ACT Bambang Triyono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020).

Sementara itu, Lukman mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah merencanakan pemberian pecel ayam dan pecel lele gratis.

Pemberian pecel ayam dan pecel lele gratis dimaksudkan untuk membantu para pekerja informal yang beraktivitas di malam hari.

“Kita perlu dorong agar mereka (pemilik warung makan pecel ayam dan pecel lele, dan pekerja informal di malam hari) bisa hidup roda ekonominya. Makanya kita berikan stimulasi untuk mereka,” tutur Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com