Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Pemandu Wisata Sulawesi Utara, Mulai Korek Tabungan dan Menanam Palawija

Kompas.com - 20/04/2020, 14:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandu wisata merasakan imbas pandemi virus corona terhadap kehidupan mereka. 

Wakil Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Utara, Mario Ben Gavriel mengatakan wabah Covid-19 membuat pemandu wisata kehilangan lapangan pekerjaan.

Kendati demikian, hingga kini HPI Sulut tetap berkomunikasi dengan pemerintah melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sulut.

Baca juga: Pemandu Wisata di Manado Sambung Hidup Jadi Pengemudi Online dan Jualan Masker

"Kami berharap mendapat petunjuk dari pemerintah untuk keberlangsungan organisasi dan profesi kami. Dalam organisasi sendiri kami terus berkomunikasi mengenai cara untuk bertahan." kata Mario saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Mario melanjutkan, saat ini yang dapat dilakukan HPI hanya terus berdoa, berusaha, dan bersabar mengharapkan turunnya bantuan pemerintah

"Jujur saya kami sudah mulai menghabiskan tabungan sejak awal dinyatakannya bencana ini menjadi pandemi dan mulai adanya pembatasan traveling di sana-sini," ujarnya.

Oleh karena itu, anggota HPI mulai berpikir untuk banting setir dari pemandu ke beberapa pekerjaan yang semampunya bisa dikerjakan.

Panorama Pulau Bunaken dilihat dari atas.SHUTTERSTOCK/RADITYA Panorama Pulau Bunaken dilihat dari atas.

Ia mengatakan, saat ini para anggota HPI ada yang banting setir menjadi pengemudi online, berjualan, sampai berkebun menanam sayur dan palawija.

"Lalu ada juga yang membuka usaha makanan di kampungnya. Ada juga yang memanfaatkan media online untuk memasarkan produk dagangannya," tambahnya.

Mario sendiri mengaku kini tengah berusaha memulai pekerjaan baru dengan beralih sebagai youtuber.

Baca juga: Bantuan untuk Pemandu Wisata di Sulawesi Utara Belum Merata

Ia mengaku melihat peluang tersebut cukup menjanjikan meski sulit, dan belum merasakan pemasukan.

"Saya melihat peluang untuk membuat video yang bisa disiarkan di Youtube. Memang belum serta merta langsung bisa ada pemasukan di situ," kata Mario. 

Membuat video untuk diunggah ke Youtube menurut Mario juga untuk mengisi waktu di rumah.

"Bisa bayangkan seorang pramuwisata yang biasa kerjaannya ke sana-sini dari pagi sampai malam, dan sekarang hanya bisa di rumah. It's almost like living in prison (Seperti tinggal di penjara)," jelasnya.

Baca juga: HPI Bali Soal Kartu Pra Kerja: Saat Ini Lebih Butuh Uang daripada Pelatihan

Ia mengatakan keputusannya untuk memilih menjadi youtuber karena akan mendapat penghasilan kalau subscriber dan penontonnya banyak.

Panorama sunset di Bunaken, wisata populer Manado.SHUTTERSTOCK/MARK WOLTERS Panorama sunset di Bunaken, wisata populer Manado.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com