Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Kemasan Literan, Cara Kafe di Malang Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 20/04/2020, 16:08 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pandemi corona (Covid-19) memberi dampak dalam keberlangsungan bisinis kedai kopi di Malang.

Baca juga: 5 Cara Dukung Restoran dan Hotel Selama Pandemi Corona, Beli Voucher sampai Tulis Review

Pemerintah pusat dan daerah telah memberikan kebijakan mengenai physical distancing yang mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah.

Dengan demikian beberapa kedai kopi di Malang memutuskan menutup layanan dine-in untuk sementara waktu.

Kedai kopi menjadi sepi dan mereka berusaha memutar otak untuk tetap menjalankan napas bisnisnya itu. Salah satu alternatif untuk bertahan di tengah pandemi corona adalah membuat kopi kemasan literan.

Baca juga: 7 Kafe di Malang Sediakan Kopi Kemasan Literan, Bekal untuk di Rumah Aja

“Kopi jumbo ya sekedar melihat ada peluang karena mereka (pelanggan) tidak bisa ngopi di kafe,” jelas pemilik Amstirdam Coffee Malang Sivaraja, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Roaster yang akrab disapa Raja ini juga mengatakan Kopi Sejuk literan miliknya sudah ada sejak satu bulan lalu dan kini kedai kopi miliknya hanya melayani take away.

Selain Amstirdam Coffee, Malbourne Coffee Co di Malang juga mengambil keputusan yang sama.

Pemilik Malbourne Coffee Co Azmi Badres, menjelaskan bahwa kopi literan tersebut terinspirasi karena kondisi saat ini yang mengharuskan pelaku bisnis food and beverage (F&B) harus lebih kreatif.

“Supaya bisnis masih bisa berlangsung dengan maximal,” jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Baginya, bila orang memesan kopi lewat ojek online setiap hari dan habis dalam sekali minum akan berat pada ongkos kirim (ongkir). Lain cerita dengan kopi literan yang bisa dibeli beberapa hari sekali.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Dear all #malbournecuzzies since we’re all still staying at home and moving around very little. We bring you guys a 500ML pack so you can have it at home to share with family and friends or just for your much needed caffeine stash. Starting only at 35K and you can enjoy the Malbourne goodness wherever you are that’s a win for you guys and us. Available for T/A, delivery order and grabfood. We’re also taking in special requests as you did when you dine in. May the coffee makes us better . . . . . #malbourneculture #malbournecoffeeco #coffeeshopdesign #malangcoffeeshop #melbourne #melbournecoffee #infokopimalang #ehayokngopi #manmakecoffee #kopimalang #coffeeshop #coffeearoundtheworld #coffeeworld #malangcafehits #malangcafe #indocoffeegram #baristadaily #kopipagi

A post shared by MalbourneCoffeeCo Malang (@malbournecoffeeco) on Apr 14, 2020 at 7:09pm PDT

Azmi menjelaskan bahwa saat ini sektor industri F&B berupa warung atau resto dan kafe ( yang konsepnya dine-in) adalah salah satu sektor yang paling terdampak. Sebab masyarakat dianjurkan untuk tidak berpergian dan tetap di rumah.

Pemerintah Kota Malang juga menerapkan aturan kalau tempat kuliner bisa tetap buka tetapi hanya untuk take away dan maksimal beroperasi sampai pukul 20.00 WIB saja.

“Jadi kita harus mencari jalan di mana kita masih bisa melakukan transaksi dan interaksi kepada customers,” tambahnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh DW Coffee Shop, Malang. Mereka juga mengeluarkan aneka varian kopi ukuran satu liter sebagai peluang bisnis.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Ini Kondisi Kafe Kucing di Jakarta dan Malang

“Ukuran besar ini biar konsumen lebih lega nikmatin produk tersebut. Kita amati beberapa coffee shop mengeluarkan produk serupa juga, jadi kita lihat ada peluang pasar di sana,” pungkas Tim Pemasaran DW Coffee Shop Faishal Lutfi Nugraha kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Mikocu kemasan literan, DW Coffee, Malang. DOK. INSTAGRAM DW_COFFEE Mikocu kemasan literan, DW Coffee, Malang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com