“Setelah kamu mendidihkannya, kamu juga bisa menambahkan berbagai perasa seperti safforn, pistachio, atau almond,” lanjutnya.
Kulfi juga jadi berbeda dengan jenis es krim lain karena biasanya kulfi dicetak dengan cetakan mirip es loli untuk kemudian dibekukan dan baru disajikan.
Berdasarkan sejarah kuliner, es krim sudah ada sejak abad kedua sebelum Masehi.
Alexander the Great dari Yunani, suka sekali salju dan es yang diberi rasa dengan madu dan nektar. Sementara Kaisar Nero dari Roma, suka salju dengan rasa buah dan jus.
Lebih dari 1000 tahun kemudian, Marco Polo membawa resep seperti sherbet dari Italia ke Timur Jauh yang akhirnya berevolusi seperti es krim yang kita kenal saat ini.
Es krim memang sangat menggoda, dan juga punya banyak versi yang berbeda di tiap negara menurut Jeni Britton Bauer, founder merk es krim Jeni’s Splendid Ice Creams dan penulis dua buku soal es krim.
“Setiap budaya punya interpretasi berbeda soal es krim yang biasanya tidak disebut ‘es krim’, dan itu adalah makanan yang bisa membawa orang berkumpul,” ujar Jeni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.