JAKARTA, KOMPAS.com – Dikenal sebagai pahlawan emansipasi perempuan, RA Kartini berasal dari Jepara, Jawa Tengah.
Tidak hanya menuntut hak-hak yang setara antara pria dan wanita, Kartini juga mengilhami perempuan untuk melawan diskriminasi yang lumrah terjadi pada zamannya.
Museum Kartini berada di pusat kota (sebelah utara) Alun-alun Jepara. Museum tersebut dibangun untuk mengenang seluruh jasanya.
Baca juga: Kalau Kamu ke Jepara, Nikmati Keelokan Pantai Kartini
Museum yang sudah berdiri sejak 30 Maret 1975 tersebut secara resmi dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara.
Didirikan pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, Museum Kartini kemudian diresmikan oleh Bupati Soedikto pada 21 April 1977.
Museum Kartini dibagi menjadi empat ruangan. Pertama adalah ruangan berisikan koleksi peninggalan Kartini.
Ada pun koleksi tersebut antara lain adalah meja, kursi, radio, piring, gerobak, dan koleksi foto-foto semasa Kartini masih hidup.
Selanjutnya adalah ruang yang berisikan benda-benda peninggalan kakaknya, RM Panji Sosrokartono.
Baca juga: Memaknai Hari Kartini dalam Situasi Pandemi Virus Corona...
Sementara ruang ketiga adalah koleksi benda-benda sejarah yang memiliki nilai tersendiri seperti tulang ikan raksasa Joko Tuo yang ditemukan pada April 1989.
Kerangka tulang ikan tersebut memiliki panjang sekitar 16 meter dengan lebar empat meter, tinggi dua meter, dan memiliki berat enam ton. Kerangka tersebut berusia lebih dari 220 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.