Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.804 Karyawan yang Bekerja di Industri Wisata Arung Jeram Saat Ini Dirumahkan

Kompas.com - 21/04/2020, 09:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona memberi dampak buruk ke sektor pariwisata.

Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) mendata sebanyak 7.804 karyawan yang bekerja di industri arung jeram saat ini dirumahkan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar FAJI, Amalia Yunita, berdasarkan hasil survei online kepada 50 responden dari operator wisata arung jeram.

Baca juga: Jeritan Pemandu Wisata Sulawesi Utara, Mulai Korek Tabungan dan Menanam Palawija

"Selain itu, sebagian besar responden hanya mampu mempertahankan usahanya maksimal selama tiga bulan," kata Yuni dalam video conference bersama Ketua Asosiasi Wisata Goa Indonesia Cahyo Alkantana dan Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Sekadar informasi, Yuni mengungkapkan Indonesia hingga kini memiliki 200 operator wisata arung jeram yang aktif di 70 sungai.

Ia mengatakan, saat ini yang bisa dilakukan oleh pekerja wisata arung jeram dan operator adalah berusaha mandiri masing-masing untuk bertahan hidup.

Anggota Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2019).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Anggota Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2019).

Yuni menceritakan bahwa banyak pekerja di arung jeram yang saat ini beralih profesi menjadi petani.

Hal tersebut dilakukan untuk berusaha mandiri dibandingkan menunggu atau mengharapkan sesuatu yang belum pasti dari pemerintah, kata dia.

"Jadi kita harus berusaha mandiri seperti bertani. Ada juga operator yang memberikan ternak pada karyawannya dengan sistem bagi hasil," ujarnya.

Baca juga: HPI Bali Soal Kartu Pra Kerja: Saat Ini Lebih Butuh Uang daripada Pelatihan

Tambah Yuni, dalam hasil survei tersebut tercatat juga sebanyak 94 persen usaha wisata arung jeram masuk dalam skala usaha mikro dan kecil.

Sementara hanya enam persen yang masuk dalam skala usaha menengah, dan sebagian besar memiliki karyawan kurang dari 50 orang.

Wisatawan berpetualang arung jeram mengarungi sungai X Badeng di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (8/2/2019). Wisata Arung Jeram di Sungai X Badeng kembali beroperasi, setelah sebelumnya terganggu akibat tanah longsor di Gunung Pendil yang mengakibatkan pendangkalan debit air di sungai itu.ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA Wisatawan berpetualang arung jeram mengarungi sungai X Badeng di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (8/2/2019). Wisata Arung Jeram di Sungai X Badeng kembali beroperasi, setelah sebelumnya terganggu akibat tanah longsor di Gunung Pendil yang mengakibatkan pendangkalan debit air di sungai itu.

Baca juga: 189.586 Pekerja Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terdata di Program Kartu Pra Kerja

Tercatat total transaksi pembatalan wisata arum jeram akibat Covid-19 selama Maret hingga Juni mencapai Rp 6,9 miliar. Angka tersebut hanya didapat dari 50 responden saja.

"Saat ini seluruh wisata arung jeram telah ditutup. Hampir seluruh responden berharap adanya respon yang efektif dan transparan dari pemerintah serta bantuan untuk kemudahan dalam menanggulangi masalah finansial," jelas Yuni.

Ia menambahkan perkerja arum jeram ini lebih membutuhkan bantuan berupa uang tunai. 

FAJI merekomendasikan  perlu adanya wadah informal untuk industri wisata arung jeram agar dapat saling berbagi dan berkomunikasi serta saling menguatkan di masa pandemi.

Tim arung jeram Indonesia.Dok. PB FAJI Tim arung jeram Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com