Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Bertahan, Hotel Berbintang di Bali Turunkan Harga Semurah Kos-kosan

Kompas.com - 21/04/2020, 13:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Harga tersebut termasuk kamar, serta fasilitas pembersihan kamar, dan penggantian handuk selama dua kali dalam seminggu.

Untuk fasilitas lain, mereka tidak mengambil biaya untuk penggunaan seluruh fasilitas dalam hotel tersebut.

Senada dengan Martha, Executive Public Relations Swiss-Belhotel Rainforest Kuta Gladys Monica, mengatakan bahwa kebijakan tersebut dilakukan agar hotel tetap bertahan.

"Sebelumnya tidak ada promo seperti ini. Normalnya per bulan dulu kisaran Rp 11 juta. Kita bikin promo ini karena pada akhir Maret, okupansi di hotel sekitar 10 persen," kata Gladys saat dihubungi Kompas.com.

Dia menambahkan bahwa sebelum munculnya kebijakan tersebut, mereka tengah mempertimbangkan kemungkinan besar hotel ditutup.

Namun setelah melalui berbagai macam pertimbangan, mereka memutuskan untuk menggodok kebijakan tersebut sebagai strategi untuk tetap bertahan.

"Selain itu, promo diadakan karena kita tahu di Bali banyak perantau. Siapa tahu ada orang yang mungkin harga kostnya jauh lebih mahal. Melalui promo ini, dia bisa dapat fasilitas hotel dan listrik," tutur Gladys.

Diminati masyarakat

Martha mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Jambuluwuk Oceano Seminyak Hotel diminati oleh masyarakat.

Mulai dari para wisatawan mancanegara (wisman) yang terjebak dan tidak bisa pulang, hingga masyarakat setempat.

“Di Instagram kita banyak yang bertanya soal promo ini, mereka interested. Ada yang baru bertanya, ada yang sudah mulai stay, ada bule-bule (yang sudah memanfaatkan promo) yang visanya masih lama,” kata Martha.

Menurutnya, ada kemungkinan bahwa peminat tersebut kian bertambah jika libur sekolah diperpanjang dan tanggal masuk kembali masih belum pasti.

“Mungkin mereka bosan di rumah, akhirnya kerja di hotel yang bayarnya murah. Kapan lagi, kan. Bahkan kadang-kadang ada awalk-in guest yang tiba-tiba datang,” tutur Martha.

Kendati diminati banyak orang, Martha tidak menampik bahwa adanya keputusan menurunkan harga tersebut merupakan sesuatu yang dinilai berisiko.

Sebelumnya, Martha melihat hotel-hotel lain yang melakukan hal serupa. Apakah tanggapan dari warga positif atau negatif.

“Kita takut mau bikin promo di tengah pandemi seperti ini. Takutnya promo kamar tidak sesuai dengan keadaan seperti ini. Tapi kenyataannya ternyata ramai,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com