Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2020, 08:21 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Perahu Jong merupakan permainan tradisional masyarakat Melayu khususnya di pesisir Kepulauan Riau (Kepri).

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjung Pinang, Surjadi, permainan perahu Jong ini sangat populer di masyarakat Kepulauan Riau.

“Bentuknya seperti miniatur perahu layar, yang melaju dengan tiupan angin. Hampir di semua kawasan di Kepri masih dimainkan. Banyak komunitas penggemar permainan Jong ini,” jelas Surjadi pada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Perahu Jong, Uniknya Permainan Tradisional dari Kepulauan Riau

Menurut Surjadi, asal muasal permainan Jong ini bisa dirunut sangat jauh ke sejarah Melayu. Ada beberapa versi sejarah permainan Jong ini.

Versi pertama adalah bahwa permainan Jong ini merupakan akulturasi budaya Tionghoa.

Sementara versi lainnya, bahwa permainan ini adalah asli permainan rakyat Melayu pesisir Kepri. Permainan ini dilakukan ketika berhenti melaut pada saat musim-musim tertentu.

“Saya lebih cenderung pada bagian dari permainan tradisi yang dimainkan di saat nelayan tidak melaut. Belum ada catatan resmi sejak kapan Jong dimainkan masyarakat Melayu," katanya.

Perahu Jong merupakan permainan tradisional masyarakat pulau terdepan yang ada di pesisir Kepulauan Riau (Kepri). Tidak saja sebagai permainan tradisional, perahu Jong juga termasuk olahraga.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Perahu Jong merupakan permainan tradisional masyarakat pulau terdepan yang ada di pesisir Kepulauan Riau (Kepri). Tidak saja sebagai permainan tradisional, perahu Jong juga termasuk olahraga.

Namun, lanjutnya, permainan perahu Jong sudah berlangsung ratusan tahun, sejak masa kerajaan Johor Pahang Riau Lingga dahulu.

Saat ini banyak komunitas yang masih aktif melakukan permainan Jong ini. Bahkan, ketika Pemerintah Daerah serta komunitas-komunitas Jong mengadakan perlombaan rutin, peserta sampai membludak.

“Kalau dilaksanakan lomba Jong sampai-sampai kita mesti membatasi peserta karena kalau tidak peserta membludak dan waktunya tidak cukup,” katanya

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimis Target 2023 Tercapai

6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimis Target 2023 Tercapai

Hotel Story
Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Travel Update
Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Travel Update
PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

Travel Update
6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

Hotel Story
Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Jalan Jalan
Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Travel Update
5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

Travel Tips
291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com