JAKARTA, KOMPAS.com – Perahu Jong merupakan permainan tradisional khas Kepulauan Riau (Kepri).
Konon, permainan perahu Jong sudah ada sejak zaman Kerajaan Riau-Pahang-Johor-Lingga. Dahulu dimainkan oleh para nelayan saat tidak melaut.
Kini, banyak komunitas yang masih setia memainkan perahu Jong. Salah satunya adalah Tanjung Siambang Bestari.
Gafar, Ketua Tanjung Siambang Bestari mengatakan bahwa komunitasnya hampir selalu mengikuti setiap perlombaan perahu Jong.
Baca juga: Perahu Jong, Permainan Tradisional Berusia Ratusan Tahun di Kepulauan Riau
“Untuk perlombaan setiap tahunnya kami selalu mengadakan. Biasanya antara bulan Juli-September tergantung arah tiupan angin," jelas Gafar pada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
"Biasanya juga dari Juli-September itu bertiup angin Selatan. Khusus di lokasi kami Tanjung Siambang harus angin selatan baru bisa mengadakan lomba,” lanjutnya.
Setiap bagian dari Jong punya fungsinya masing-masing yang berperan dalam membuat Jong bisa melaju di atas air.
Body Jong: Berfungsi untuk bagian dudukan layar Jong dan gandar kater.
Saok Jong: Berfungsi untuk membelah gelombang atau air yang dilalui oleh Jong.
Rumah Kater: Berfungsi untuk titik tumpu gandar kater supaya Jong tidak karam jika berlayar nanti.
Tutup Jong: Berfungsi agar Jong tidak masuk air pada saat Jong berlayar.
Boom Jeep: Berfungsi untuk mengikat ujung jeep dari posisi ujung hingga atas sampai 2/3 tiang layar Jong.
Layar Jong: Berfungsi untuk menahan angin dan membuat Jong bergerak maju. Layar Jong punya tali yang diikat di tengah boom jeep, jika tali itu dikencangkan maka angin akan banyak tertampung dan Jong akan berbelok sesuai arah angin yang diterima.
Jeep: Berfungsi sebagai teman dari layar Jong guna untuk menampung angin di bagian depan Jong. Jeep digunakan untuk memberikan arah tujuan perahu Jong.
Gandar dan Anak Kater: Berfungsi untuk penyeimbang perahu Jong saat sedang berlayar
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.