“Lawang” yang berarti “banyak” disematkan pada gedung tersebut karena memiliki pintu yang banyak. Andre mengatakan gedung tersebut memiliki setidaknya 928 pintu.
Setelah memaparkan beberapa penjelasan, Andre membawa kami masuk ke sebuah gedung kecil yang berfungsi sebagai kamar mandi.
Kamar mandi tersebut masih memiliki perlengkapan kamar mandi zaman dahulu.
Uniknya Andre menjelaskan makna simbolik dari konfigurasi warna dan benda di kamar mandi tersebut.
Baca juga: Yuk, Virtual Traveling ke 4 Masjid dengan Akulturasi Budaya di Jawa
Andre juga menjelaskan bahwa kamar mandi dan seluruh gedung Lawang Sewu memanfaatkan sumur yang memiliki kedalaman yang mencapai ratusan meter untuk sumber air.
Dulunya, air tersebut ditampung di dalam dua buah tanki besar yang terletak di dua menara Lawang Sewu.
Sampai sekarang sumur tersebut masih dimanfaatkan sementara tangki di menara sudah tidak digunakan.
Penjelasan Andre yang rinci akan sisi lain Lawang Sewu ini terbilang menarik untuk diikuti.
Gedung A merupakan gedung utama Lawang Sewu. Ciri khas gedung tersebut adalah aksen berwarna kuning, putih, dan cokelat yamg menghiasi bangunannya.
Kami kemudian dibawa ke sebuah ruangan yang memiliki diorama kecil. Diorama tersebut menggambarkan Lawang Sewu secara keseluruhan, lengkap dengan tamannya.
Baca juga: Sehari ala Ada Apa dengan Cinta 2, Ini Itinerary Virtual Tur di Yogyakarta dan Jawa Tengah
Di sini, Andre memaparkan bahwa rata-rata ruangan yang ada di sana memiliki total pintu sebanyak lima sampai delapan pintu. Ruangan yang memiliki diorama tersebut memiliki enam pintu.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke sebuah lorong. Andre mengatakan bahwa wisatawan yang menyusuri lorong-lorong di sana kerap merasakan perubahan temperatur yang cukup ekstrem.
Namun, hal tersebut tidak terjadi karena sesuatu yang mistis.
Ada alasan tersendiri yang berhubungan dengan arsitektur bangunan Lawang Sewu. Suhu ini juga yang membuat karyawan di Lawang Sewu dulu betah di kantor.
Salah satu fitur paling menarik yang saya lihat selama menjelajahi Lawang Sewu secara virtual adalah sebuah altar besar yang memiliki kaca patri di bagian belakangnya.