Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik, PELNI Tidak Jual Tiket Hingga 8 Juni 2020

Kompas.com - 24/04/2020, 14:00 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) – PT PELNI (Persero) akan mengikuti larangan pemerintah terkait larangan mudik menggunakan moda transportasi laut.

Pelarangan ini akan berlaku mulai 24 April 2020 hingga 8 Juni 2020.

Baca juga: Mudik Dilarang, Ini Daftar 34 Bandara di Indonesia yang Hentikan Penerbangan Penumpang

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Yahya Kuncoro, menyampaikan bahwa PT PELNI tidak akan menjual tiket pada pelanggan hingga tanggal 8 Juni 2020.

“Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik,"ujar Yahya dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (24/4/2020).

Baca juga: Refund dan Reschedule Tiket

Ia menambahkan bahwa manajemen akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator untuk mengatur pola trayek agar dapat berjalan secara maksimal.

PELNI akan terus memaksimalkan pelayanan kapal-kapalnya baik untuk angkutan penumpang atau pun angkutan logistik.

PELNI juga akan  mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian menuju wilayah yang tetap membuka pelabuhannya untuk angkutan barang.

Aturan refund

Terkait dengan refund, Yahya menjelaskan bahwa penumpang yang terlanjur membeli tiket bisa mengajukan refund dengan menghubungi call center PELNI di nomor 162 atau mendatangi loket cabang terdekat.

“Terkait pembatalan tiket selama periode keberangkatan yang dilarang oleh pemerintah maka refund 100 persen,” ujar Yahya.

Penumpang harap mempersiapkan kartu identitas asli dan fotokopi juga kode booking tiket untuk verifikasi data.

“Saat ini pengajuan refund secara online belum bisa dilakukan karena sedang tahap pengembangan. Namun ke depan segala aktivitas pembayaran akan diberlakukan secara online,” tutupnya.

KM Binaiya milik PT Pelni yang membawa wisatawan menikmati liburan dalam program Lets Go Karimun Jawa 18-20 Juli 2015. Kapal ini memiliki kapasitas penumpang mencapai 1.000 orang.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO KM Binaiya milik PT Pelni yang membawa wisatawan menikmati liburan dalam program Lets Go Karimun Jawa 18-20 Juli 2015. Kapal ini memiliki kapasitas penumpang mencapai 1.000 orang.

Kebutuhan logistik

Menurut Yahya, sekitar 50 persen kapal penumpang PELNI memiliki ruang yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer, baik itu dry maupun reefer container, general cargo. Beberapa kapal bahkan bisa juga untuk mengangkut kendaraan.

"PELNI sendiri memiliki komitmen untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik di seluruh wilayah di Indonesia, terutama Indonesia Timur sehingga dapat menjaga stabilitas kebutuhan barang di Indonesia," papar Yahya.

Sementara itu, PELNI akan tetap mengoperasikan kapal perintis untuk mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat yang berada di wilayah T3P yang ingin memenuhi kebutuhan pokok atau pun bekerja.

“Tentunya sebelum melakukan kegiatan operasional, kami akan memeriksa kesehatan seluruh kru yang bertugas sesuai dengan prosedur yang ada. Kami akan pastikan semua kru dalam keadaan sehat dan memenuhi standar untuk melakukan pelayaran,” jelas Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com