Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Churros, Konon Terinspirasi Cakue di China

Kompas.com - 25/04/2020, 08:13 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Sumber Fox News


KOMPAS.com – Membuat beragam kue sederhana di rumah jadi salah satu cara menghabiskan waktu selama masa physical distancing ini. Salah satu yang jadi favorit dan relatif mudah dibuat adalah churros.

Churros merupakan sajian khas orang-orang Spanyol dan Amerika Latin. Namun sebenarnya, sejarah churros jauh lebih panjang dari hanya Spanyol dan Amerika Latin.

Baca juga: Gampang Dibuat di Rumah Aja, Coba Resep Churro Klasik Khas Disney

Dilansir dari Fox News, churros tak hanya sekadar sering dinikmati sebagai jajanan yang biasa kamu temukan di jalan.

Churros juga sering dinikmati sebagai sajian sarapan, dicocol ke dalam cokelat panas yang kental atau disajikan dengan cafe con leche.

Cafe con leche adalahkopi khas Spanyol yang dicampur dengan susu panas.

Belum ada sumber yang benar-benar pasti soal sejarah churros. Banyak pendapat soal dari mana asal gorengan nikmat ini.

Salah satu versi menyebutkan soal para pelaut Portugis yang menemukan makanan sejenis churro di China bagian utara yang disebut you tiao.

Di Indonesia, you tiao ini dikenal dengan sebutan cakue. Para pelaut ini pun menemukan you tiao lalu membawanya bersama mereka.

Orang-orang Spanyol mempelajari you tiao tersebut dari negara tetangganya. Lalu mengubah resepnya dengan cara mencetak adonan dengan ujung semprit berbentuk bintang. Itulah asal mula bentuk khas churro yang khas.

Penggembala Spanyol yang nomaden

Versi lainnya adalah churros tercipta dari para penggembala Spanyol yang tinggal nomaden. Mereka tinggal di gunung dan tak punya akses ke toko roti.

Oleh karena itu, mereka menciptakan churros yang cukup mudah dimasak, karena cukup hanya digoreng di wajan dengan api di bawahnya.

Sumber dari cerita ini adalah bahwa terdapat salah satu jenis domba yang disebut ‘Navajo-Churro’.

Domba ini merupakan keturunan dari jenis domba ‘Churra’ yang berasal dari Semenanjung Iberia. Tanduk dari domba-domba ini terlihat mirip dengan bentuk churro.

Ilustrasi churro.pixabay.com/Zozz_ Ilustrasi churro.

Entah para gembala Spanyol, pelaut Portugis, atau orang-orang China yang berjasa menciptakan churros, satu hal yang pasti bangsa kolonial Eropa yang memperkenalkan churros ke Amerika Latin.

Sejak itu, churro yang kita kenal seperti sekarang telah mengalami banyak perubahan termasuk churros berisi jambu biji di Kuba, churros dengan isi dulce de leche di Meksiko, dan versi churros berisikan keju di Uruguay.

Entah churros dengan bentuk lurus atau spiral, dengan atau tanpa bubuk kayu manis dan gula, dicelupkan ke cokelat atau langsung dimakan dari kantung di pinggir jalan, churros dengan berbagai variasi kreatifnya akan tetap jadi jajanan favorit banyak orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fox News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com