KOMPAS.com - Saat memesan churros, kudapan ini biasanya ditemani dengan saus cokelat sebagai cocolan.
Churros yang luarnya garing dan dalamnya empuk ini terasa nikmat saat dicelupkan ke dalam saus cokelat.
Cokelat dan churros layaknya dua sejoli yang “klop” dan berjodoh sejak lama. Di mana ada churros, pasti pasangannya adalah saus cokelat.
Namun dari mana asal kecocokan ini? Dilansir dari The Spruce Eats, semuanya berasal dari kedatangan cokelat di Spanyol. Cokelat dibawa ke Spanyol pada abad ke-16.
Beberapa sejarawan percaya bahwa kata "cokelat" berasal dari kata chocolatl atau xocolatl yang merupakan Bahasa Nahuatl (suku Aztek).
Versi sejarah lainnya menyebutkan bahwa cokelat berasal dari chocol haa dari suku Maya, yang berarti "air panas".
Baca juga: Gampang Dibuat di Rumah Aja, Coba Resep Churro Klasik Khas Disney
Suku Maya menggunakan cokelat yang dicampur cabai untuk membuat minuman pedas. Minuman ini digunakan untuk upacara keagamaan.
Selain itu, suku Maya juga menjual cokelat ke penduduk suku Aztek. Penduduk suku Aztek tidak bisa menanam biji kakao sendiri.
Hanya masyarakat kelas atas dan pendeta dari suku Aztek, yang bisa meminum minuman pedas campuran cokelat dan cabai itu. Hal ini karena harganya yang tinggi.
Suku Maya dan Aztek menempati daerah yang kini masuk negara Meksiko hingga wilayah tengah Amerika Latin.
Dibawa ke Spanyol
Hernan Cortes, penjelajah berkebangsaan Spanyol, meminum minuman cokelat cabai tersebut saat ia menginjakkan kaki di Meksiko.
Hernan adalah penjelajah yang dikenal menaklukan suku Astek pada tahun 1521. Ia kemudian membawa biji kakao kembali ke Spanyol pada tahun 1544.
Penjelajah Spanyol menyukai minuman yang terbuat dari biji kakao. Namun, mereka mencampurkan cokelat dengan gula tebu.
Setelah biji kakao dibawa ke Spanyol, baru satu abad kemudian seluruh Eropa bisa berkesempatan mencoba minuman baru ini. Tak lama, minuman ini begitu digemari di seluruh Eropa.