Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Turis Asing ke Bali Anjlok Hampir 100 Persen

Kompas.com - 25/04/2020, 11:54 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Tjokorda membandingkan kejadian COVID-19 dengan kejadian bom Bali pada 2002 dan 2005 lalu.

Saat itu, walau jumlah kunjungan menurun tetapi tidak sampai mematikan ekonomi terutama pengusaha UKM pendukung pariwisata karena saat itu yang sangat terdampak adalah pengusaha besar.

“Sektor informalnya masih berjalan. Sekarang berbeda,” ujar Tjokorda.

Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Okanentru Agung Partha mengatakan bahwa sebenarnya Bali tetap memiliki modal yang cukup bagus ketika industri pariwisata akan kembali bangkit setelah pandemi ini berakhir.

Pasalnya, jumlah kasus di Bali tidak sebesar di wilayah lain. Selain itu, tingkat kematian juga terhitung rendah dengan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi.

“Di Bali terhitung bagus penanganannya. Tingkat kesembuhannya sekitar 30 persen, di atas rata-rata dunia yang sebesar 26 persen.

Sementara kematian hanya 2 persen, di bawah rata-rata dunia yang 6 persen. Itu jadi modal bagus untuk dipromosikan bahwa sistem mitigasi Bali berjalan sangat baik,” jelasnya.

Setelah pandemi berakhir

Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. mengatakan bahwa Bali memang jadi contoh bagus dalam mengombinasikan God, people, dan nature dalam sektor pariwisata.

Ia juga menganggap bahwa setelah COVID-19 berakhir, akan semakin banyak wisatawan yang menuntut pariwisata tidak hanya dari segi harga, tetapi juga keberlangsungan lingkungan di destinasi tujuan.

Wisatawan akan menginginkan destinasi berkualitas dengan alam dan keamanan lebih baik dengan sistem mitigasi yang juga baik.

Hal-hal itu bisa tercapai dengan mengombinasikan unsur God, people, dan nature yang sudah dimiliki Bali tersebut.

"Kalau bicara bertahan atau surviving itu sudah pasti. Sekarang tinggal bicara preparing atau mempersiapkan ketika wisatawan kembali setelah COVID-19. Bali jadi contoh dan punya ketahanan," katanya.

Menurutnya, tak hanya Bali tetapi juga daerah-daerah lain di Indonesia juga melakukan persiapan dan mulai sadar bahwa pariwisata adalah penggerak ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com