Denon juga menyampaikan mengenai penurunan penumpang dan kerugian yang dialami maskapai penerbangan di Indonesia.
Dari Januari-April 2020 di empat bandara besar di Indonesia yakni di Jakarta, Bali, Medan, dan Surabaya, terjadi penurunan penumpang internasional sebanyak 45 persen.
Sementara untuk penumpang domestik, penurunan terjadi sebanyak 44 persen dari Januari-April 2020.
Kerugian yang dialami maskapai penerbangan dari empat bandara besar tersebut, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 mencapai sekitar 812 juta dollar AS.
Baca juga: Mudik Dilarang, Cara Refund Tiket Pesawat dari 6 Maskapai Penerbangan
“Setiap penurunan di 2020 sejak Februari dibandingkan dengan tahun 2018 di periode yang sama revenue menurun 9 persen. Kemudian di bulan Maret 2020 terhadap Maret 2018, menurun sekitar 18 persen,” jelas Denon.
“Lalu pada bulan April 2020 terhadap April 2018 menurun 30 persen secara revenue. Jadi jika ditotal kerugian maskapai sekitar 812 juta dolar Amerika dalam tiga bulan terakhir,” sambung dia.
Sementara khusus untuk market domestik dan internasional, maskapai penerbangan mengalami kerugian sekitar 749 juta dollar AS atau sekitar Rp 1 triliun untuk market nasional dan Rp 1,2 triliun untuk market internasional.
Namun yang membuatnya sedikit rumit, industri penerbangan menurut Denon adalah satu industri yang sangat padat dengan regulasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.