Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA: Kerugian Maskapai Penerbangan Selama Corona Capai 812 Juta Dollar AS

Kompas.com - 27/04/2020, 18:03 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Industri penerbangan jadi salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi virus corona.

Indonesia menutup pintu bagi wisatawan asing, dilanjutkan larangan mudik yang dikeluarkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 pada Jumat (24/4/2020). 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis maskapai di Indonesia. 

Ketua umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon Prawiraatmaja menyampaikan, semua maskapai penerbangan yang berada di bawah INACA akan terus berusaha untuk bisa bertahan dalam krisis ini.

Baca juga: Cara Tour Leader Bertahan dari Pandemi Virus Corona

“Saya dua hari ini terus berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara dan pihak terkait dalam kaitan pemberhentian penerangan penumpang ini," ujar Denon dalam acara MarkPlus Industry Roundtable Tourism and Hospitality Perspective, Jumat (24/4/2020).

"Gambarannya, kondisi ini sudah menurun semenjak awal tahun,” lanjutnya.

Denon menjabarkan bahwa penurunan keadaan yang dialami oleh maskapai penerbangan di Indonesia telah terjadi sejak Januari dan Februari 2020.

Saat itu penerbangan dari dan ke China serta Arab Saudi sudah diberhentikan.

“Kemudian di bulan Maret minggu kedua, market domestik yang kita harapkan bisa menggerakkan industri penerbangan itu mengalami penurunan yang sangat tajam,” papar Denon.

Baca juga: Netizen Keluhkan Refund Tiket Pesawat Berupa Voucer, Asosiasi Harap Maskapai Refund Berbentuk Uang Tunai

“Untuk merespon itu, pemerintah melakukan penyesuaian terhadap beberapa rute di Indonesia,” lanjutnya.

Penurunan penumpang

Sejumlah calon penumpang pesawat berada di kawasan Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (13/3/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai mencatat selama bulan Februari 2020 telah melayani sebanyak 724.898 orang penumpang rute domestik dan 833.855 orang penumpang rute internasional atau menurun sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan periode bulan Februari 2019. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Sejumlah calon penumpang pesawat berada di kawasan Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (13/3/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai mencatat selama bulan Februari 2020 telah melayani sebanyak 724.898 orang penumpang rute domestik dan 833.855 orang penumpang rute internasional atau menurun sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan periode bulan Februari 2019. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd.

Denon juga menyampaikan mengenai penurunan penumpang dan kerugian yang dialami maskapai penerbangan di Indonesia.

Dari Januari-April 2020 di empat bandara besar di Indonesia yakni di Jakarta, Bali, Medan, dan Surabaya, terjadi penurunan penumpang internasional sebanyak 45 persen.

Sementara untuk penumpang domestik, penurunan terjadi sebanyak 44 persen dari Januari-April 2020.

Kerugian yang dialami maskapai penerbangan dari empat bandara besar tersebut, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 mencapai sekitar 812 juta dollar AS.

Baca juga: Mudik Dilarang, Cara Refund Tiket Pesawat dari 6 Maskapai Penerbangan

“Setiap penurunan di 2020 sejak Februari dibandingkan dengan tahun 2018 di periode yang sama revenue menurun 9 persen. Kemudian di bulan Maret 2020 terhadap Maret 2018, menurun sekitar 18 persen,” jelas Denon.

“Lalu pada bulan April 2020 terhadap April 2018 menurun 30 persen secara revenue. Jadi jika ditotal kerugian maskapai sekitar 812 juta dolar Amerika dalam tiga bulan terakhir,” sambung dia.

Sementara khusus untuk market domestik dan internasional, maskapai penerbangan mengalami kerugian sekitar 749 juta dollar AS atau sekitar Rp 1 triliun untuk market nasional dan Rp 1,2 triliun untuk market internasional.

Regulasi pemerintah

Ilustrasi penumpang menggunakan masker untuk cegah penyebaran virus corona di pesawatSHUTTERSTOCK/LEK IN A BIG WORLD Ilustrasi penumpang menggunakan masker untuk cegah penyebaran virus corona di pesawat

Namun yang membuatnya sedikit rumit, industri penerbangan menurut Denon adalah satu industri yang sangat padat dengan regulasi.

Bukan hanya regulasi yang dikeluarkan oleh regulator lokal saja, melainkan juga yang terkait dengan regulasi internasional.

“Misalnya, di masa PSBB ini diharapkan bisa melakukan penerbangan logistik yang mana sebetulnya peraturan itu didesain untuk merespon keadaan yang abnormal ini,” jelasnya.

Ia mencontohkan terkait regulasi physical distancing maskapai berusaha untuk menerapkan aturan untuk hanya mengisi pesawat 50 persen saja dari kapasitas biasa.

Baca juga: 4 Jeritan Hati Pemandu Wisata Indonesia di Tengah Krisis Virus Corona

Namun peraturan itu tentu saja bedampak pada pendapatan maskapai penerbangan.

Larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah kemarin, menurut Denon jadi salah satu langkah yang dicoba oleh pemerintah untuk menangani penyebaran pandemi corona. 

Namun tetap memungkinkan maskapai untuk tetap bisa beroperasi.

“Ada pengecualian yang bisa melakukan kegiatan penerbangan, yaitu pimpinan negara, penerbangan darurat atau insidentil, kemudian penerbangan yang melakukan kegiatan repatriasi dan penerbangan kargo," jelas Denon.

"Diharapkan masyarakat memahami dalam rangka mencegah penyebaran corona lebih luas dan mendukung penyebaran logistik di daerah-daerah,” lanjutnya.

Maskapai bergantug pada pemerintah

APD yang didatangkan Tanoto Foundation dengan pesawat Boeing 737-300ER milik Garuda Indonesia, Senin (13/4/2020).dok Tanoto Foundation APD yang didatangkan Tanoto Foundation dengan pesawat Boeing 737-300ER milik Garuda Indonesia, Senin (13/4/2020).

Terkait kemungkinan maskapai penerbangan tetap bisa bertahan di situasi seperti ini, Denon menyampaikan bahwa itu semua sangat bergantung dengan regulasi pemerintah.

Ia mengatakan pada masa seperti ini, terdapat berbagai biaya yang tetap dan bertambah harus dibayar oleh maskapai.

Baca juga: Repotnya Parkir Pesawat yang Menganggur, Sampai Perlu ke Padang Pasir

“Contohnya parkir pesawat, karena kebijakan penerbangan saat ini membuat banyak penerbangan batal dan pesawat tidak dipakai," jelas Denon.

"Lalu dampak terhadap karyawan di maskapai jumlahnya puluhan ribu mereka dirumahkan dan unpaid leave. Sampai dengan akhir April ini kegiatan maskapai juga sudah menurun sampai 25 persen,” katanya.

INACA berharap pemerintah untuk bisa memberikan regulasi yang jelas dan memberikan restrukturisasi terkait biaya-biaya yang selama ini harus ditanggung maskapai penerbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com