Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TRAVEL] Rahasia Buat Teh Enak | Indahnya Wonsan di Korut

Kompas.com - 28/04/2020, 06:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Rahasia membuat teh enak dan indahnya kota Wonsan di Korea Utara masuk dalam jajaran lima berita terpopuler Travel Kompas.com pada Senin kemarin.

Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah harapan asosiasi soal bentuk refund tiket pesawat dan cara tour leader bertahan dari pandemi corona.

Untuk lengkapnya, berikut berita terpopuler Travel Kompas.com pada 27 April 2020.

Siap-siap Bikin Es Teh untuk Hidangan Takjil, Ini Rahasia Membuat Teh Enak

Ilustrasi es teh manis. SHUTTERSTOCK/JOSHUA RESNICK Ilustrasi es teh manis.
Pakar teh, Ratna Somantri, membagikan tips dalam mengolah teh agar terasa semakin nikmat.

“Kriteria es teh yang enak itu, teh dan bahan-bahan lainnya harus menjadi satu kesatuan rasa yang pas tidak ada yang sangat menonjol,” jelas Ratna, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Ratna mencontohkan kreasi teh yang menonjolkan satu rasa adalah es teh yang terlalu manis atau asam atau ada satu aroma yang terlalu kuat menutupi bahan yang lain.

Saat membuat es teh atau kreasi lainnya, usahakan karakter rasa tehnya juga masih bisa kita rasakan. Ketika membuat kreasi teh yang perlu disiapkan adalah teh dengan kualitas baik.

“Pilih teh yang kualitasnya baik, teh daun lebih baik dari teh celup, pilih teh yang punya karakter medium untuk es teh dengan campuran buah,” jelasnya

Baca selengkapnya di sini.

Netizen Keluhkan Refund Tiket Pesawat Berupa Voucer, Asosiasi Harap Maskapai Refund Berbentuk Uang Tunai

Pesawat Garuda Indonesia Doumen humas Kementerian Pariwisata Pesawat Garuda Indonesia
Kebijakan refund berupa voucer ini juga ditanggapi oleh Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) melalui Sekretaris Jenderal DPP, Pauline Suharno.

Ia meminta perhatian kepada seluruh maskapai agar refund tiket berbentuk dana yang ditransfer ke rekening customer atau travel agent.

"Bukan mengembalikannya dalam bentuk voucer ataupun deposit, karena dalam kondisi saat ini seluruh industri, khususnya dalam hal ini adalah travel agent pun sangat membutuhkan dana tunai," kata Pauline melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Ia mengkhawatirkan, apabila dana refund konsumen dan top up deposit tidak dikembalikan kepada yang berhak yaitu konsumen dan travel agent, maka puluhan miliar rupiah uang milik konsumen dan travel agent dianggap bagian dari aset mereka.

"Karena mengendap di rekening bank mereka," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini.

Indahnya Wonsan, Kabarnya Tempat Istirahat Kim Jong Un

Ilustrasi Korea Utara - Kota Wonsan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Korea Utara - Kota Wonsan.
Berdasarkan laman Britannica, Wonsan merupakan Ibu Kota provinsi Kangwon yang terletak di tenggara Korea Utara.

Tepatnya di pantai Laut Timur (Laut Jepang) yang berjarak sekitar 130 kilometer dari timur Pyongyang, dilindungi oleh dua semenanjung, serta 20 pulau di Teluk Yonghung.

Untuk menuju ke Wonsan dari Pyongyang, mengutip north-korea-travel.com, waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar empat jam.

Kendati jalur yang dilewati tidak terlalu mulus, tetapi perjalanan menuju Wonsan memungkinkan wisatawan untuk menyusuri Korea Utara dari satu sisi ke sisi lain.

Selama perjalanan, wisatawan akan melewati beberapa kota kecil. Hal ini merupakan kesempatan untuk melihat kehidupan masyarakat Korea Utara.

Baca selengkapnya di sini.

Cara Tour Leader Bertahan dari Pandemi Virus Corona

Tour leader Panorama membawa tamu Eropa di salah satu obyek wisata Tanah Air.ARSIP PANORAMA Tour leader Panorama membawa tamu Eropa di salah satu obyek wisata Tanah Air.
Wabah pandemi virus corona yang menghantam semua lini, termasuk sektor pariwisata, memaksa industri harus memutar otak untuk tetap bertahan.

Salah satu yang terdampak dari sektor pariwisata adalah tour leader.

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat, Media dan Publikasi Indonesian Tour Leaders Association (ITLA) Santi Lianto mengakui anggotanya bertahan dari kondisi akibat pandemi corona.

Adapun cara bertahan yang dilakukan ITLA adalah merangkul anggota melalui program Selalu Ada Harapan atau SAH.

"(Dalam program SAH) Jadi para memberbisa menjual produk-produk mereka seperti makanan, barang-barang atau apapun agar bisa tetap bertahan dalam situasi seperti ini," kata Santi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com