Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PO Bus: Izinkan Kami Operasi Kembali dengan SOP Kesehatan Covid-19

Kompas.com - 28/04/2020, 20:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Otobus (PO) bus menjadi salah satu yang terdampak dari adanya pandemi virus corona.

Terlebih dengan adanya larangan mudik yang berlaku resmi sejak Jumat (24/4/2020). Kini sebagai besar pekerja di PO bus dirumahkan.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Lapangan PO Bus Pahala Kencana, Wahyudi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Ia berharap operasional bus dapat berjalan kembali dengan tetap menerapkan SOP kesehatan Covid-19.

Baca juga: 4 Jeritan Hati Pemandu Wisata Indonesia di Tengah Krisis Virus Corona

"Harapan kami sebagai pekerja, kita mohon izin kepada pemerintah bisa mengizinkan kami beroperasi kembali seperti kemarin dengan standar SOP yang ditentukan," kata Wahyudi.

SOP yang telah diberlakukan sebelum adanya larangan mudik adalah physical distancing atau kapasitas penumpang tidak melebihi 50 persen, menjaga kebersihan armada, penyemprotan disinfektan, dan pemberian masker kepada penumpang.

Wahyudi berharap bus dapat beroperasi kembali, agar pekerja mulai dari staf di kantor, supir, kondektur, hingga mitra rumah makan dapat bertahan hidup di tengah pandemi.

Selain itu PO bus berharap bisa mengantarkan penumpang ke kampung halamannya, khususnya yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Jakarta.

Baca juga: INACA: Kerugian Maskapai Penerbangan Selama Corona Capai 812 Juta Dollar AS

Bus Pahala Kencana yang melayani angkutan mudik di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Senin (21/7/2014).Kompas.com/Robertus Belarminus Bus Pahala Kencana yang melayani angkutan mudik di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Senin (21/7/2014).

"Mereka di Jakarta cuma numpang nge-kost, sementara rumah dan keluarga mereka semua di kampung," jelas Wahyudi.

"Sebagian besar penumpang yang notabene pekerja harian saat ini masih menghubungi kita, mereka bingung mau pulang tidak bisa sementara bertahan di Jakarta sudah tidak mungkin," ujarnya.

Wahyudi kembali berharap agar pemerintah mau mendengar suara pekerja PO bus yang ingin operasional kembali berjalan.

Baca juga: Mudik Dilarang, Cara Refund Tiket Mudik Pesawat, Kereta, Pelni, dan Bus

Kendati demikian, ia hanya bisa berpasrah tidak memiliki pendapatan. Sebab saat ini satu-satunya penghasilan didapat dari operasinya armada bus.

"Izinkan kami juga bisa membawa saudara-saudara kami yang mungkin bahasanya terjebak tidak bisa pulang ke kampung tapi di sini pun mereka kelaparan," tambahnya.

Selain itu, ia juga berkeyakinan kuat jika penumpang bus yang diantarkannya sudah mengetahui prosedur kesehatan Covid-19.

Ia yakin sesampainya di kampung halaman mereka mau  dikarantina selama 14 hari.

Baca juga: Bus AKAP di Ambang Kehancuran, Efeknya dari Agen Tiket sampai Restoran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com