Wahyudi kembali berharap agar pemerintah mau mendengar suara pekerja PO bus yang ingin operasional kembali berjalan.
Baca juga: Mudik Dilarang, Cara Refund Tiket Mudik Pesawat, Kereta, Pelni, dan Bus
Kendati demikian, ia hanya bisa berpasrah tidak memiliki pendapatan. Sebab saat ini satu-satunya penghasilan didapat dari operasinya armada bus.
"Izinkan kami juga bisa membawa saudara-saudara kami yang mungkin bahasanya terjebak tidak bisa pulang ke kampung tapi di sini pun mereka kelaparan," tambahnya.
Selain itu, ia juga berkeyakinan kuat jika penumpang bus yang diantarkannya sudah mengetahui prosedur kesehatan Covid-19.
Ia yakin sesampainya di kampung halaman mereka mau dikarantina selama 14 hari.
Baca juga: Bus AKAP di Ambang Kehancuran, Efeknya dari Agen Tiket sampai Restoran
"Sebagian penumpang kita adalah orang-orang yang memang tidak bertempat tinggal di Jakarta tapi mereka numpang cari makan di sini, kondisinya susah. Apalagi untuk mendapat bantuan dari Pemprov," jelasnya.
Sekadar informasi, PO Bus Pahala Kencana sendiri mengatakan memiliki ribuan pekerja yang terdampak Covid-19.
Adapun para pekerja yang sehari-harinya berharap penghasilan dari operasional bus mulai dari karyawan, kru bus, hingga mitra rumah makan.
"Kita ada empat kantor cabang yang setiap divisi kantor cabang membawahi puluhan armada. Belum lagi rekanan kita mulai dari travel agent, agent terminal, dan rumah makan," tekannya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 telah resmi melarang mudik.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Bus AKAP dari Jakarta Tak Boleh Beroperasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.