Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kurma di Timur Tengah, dari Peran sampai Cara Santap Kurma saat Ramadhan

Kompas.com - 29/04/2020, 12:16 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kurma punya ikatan kuat dengan budaya Timur Tengah. Baik dengan tempat dan masyarakatnya, secara budaya dan agama. Buah kurma juga identik dengan unsur kudus tradisional pada masyarakat setempat.

Baca juga: 10 Jenis Kurma yang Bisa Kamu Temukan di Timur Tengah

Dilansir dari Arab News, kurma jadi buah penting di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Secara khusus, kurma jadi bagian penting dalam sajian umat Muslim saat bulan Ramadhan. Biasanya kurma dimakan saat berbuka puasa, sebelum menyantap makanan berat.

Sejarah kurma di Timur Tengah

Dilansir dari Smithsonian Magazine, pada abad ke-7 Islam membawa banyak hal ke dunia modern. Salah satunya adalah pentingnya buah kurma.

Walaupun kurma bisa dilacak hingga 4000 SM di dunia Arab kuno, Islam telah menekankan kesucian buah kurma lebih dari agama lain.

Kurma jadi simbol yang seringkali diasosiasikan dengan para Muslim, bahkan dengan menyebarnya agama tersebut di seluruh dunia.

Penyebutan buah kurma di berbagai penjuru dunia dalam berbagai bahasa pun berbeda-beda. Disebut tamr dalam bahasa Arab, khajoor dalam bahasa Urdu, hurmah dalam bahasa Turki, buah kurma ini jadi bagian penting dari komunitas Islam.

Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurmaSHUTTERSTOCK/GORKEM DEMIR Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurma

Cara konsumsi kurma saat buka puasa

Kamu mungkin sering mendengar istilah “satu apel sehari, menjaga dokter jauh-jauh”, istilah yang serupa berlaku untuk buah kurma. Perbedaannya, istilah tersebut berbunyi “tujuh kurma per hari, menjaga dokter jauh-jauh.”

Kurma punya banyak manfaat khususnya di bulan Ramadhan. Gula yang terkandung pada kurma adalah gula natural, sehingga mengonsumsi kurma langsung setelah berbuka puasa bisa meningkatkan gula darah yang membantu menyeimbangkan kembali sistem tubuh.

Karbohidrat tinggi dalam kurma juga bisa memperlambat proses pencernaan, membuat kamu kenyang lebih lama.

Kamu disarankan untuk mengonsumsi sup atau salad setelah makan kurma untuk membantu tubuhmu “memulai kembali” setelah berpuasa.

Serta lebih baik jika kamu menunggu sekitar 20 menit setelah berbuka dengan kurma untuk makan makanan berat.

Menurut Dr. Hassan Mehdi, seorang dokter di sebuah klinik di Riyadh, Arab Saudi, mengatakan bahwa selain memiliki kandungan mineral dan energi untuk membuat kamu tetap sehat, kurma juga mempersiapkan perut untuk menerima makanan setelah tidak aktif selama berpuasa dengan mengaktivasi pelepasan cairan pencernaan.

Illustrasi berbuka puasa dengan kurma terlebih dahuluDok. Shutterstock Illustrasi berbuka puasa dengan kurma terlebih dahulu

Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa kurma mengandung stimulan yang akan memperkuat otot dalam dinding rahim di bulan-bulan akhir kehamilan.

Hal tersebut akan membantu pelebaran dinding rahim saat waktu persalinan dan mengurangi pendarahan akibar persalinan.

Kurma juga kaya akan banyak nutrisi penting. Ditambah, mereka juga bebas lemak, bebas kolesterol, dan bebas sodium.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com