Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kurma di Timur Tengah, dari Peran sampai Cara Santap Kurma saat Ramadhan

Kompas.com - 29/04/2020, 12:16 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Kurma mengandung vitamin A dan beberapa vitamin B-kompleks yang penting untuk membangun sel tubuh dan otot yang sehat.

Kurma juga mengandung banyak mineral, termasuk magnesium, zat besi, fosfor, tembaga, kalsium, dan potasium.

Satu kurma mengandung lebih banyak potasium dibandingkan pisang. Selain itu, kurma juga punya kandungan gula yang tinggi, membuat mereka jadi permen natural yang tersedia di alam.

Kuliner serba kurma di Timur Tengah

Walaupun banyak Muslim yang memakan kurma langsung begitu saja, banyak juga yang mengolah kurma jadi berbagai sajian lokal. Biasanya, kurma diolah dengan diberikan isian.

Di hampir semua negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara, kamu akan menemukan banyak toko kue yang menawarkan berbagai jenis kurma isian.

Mulai dari almond, kacang kenari, kacang mede, kacang pistachio, kacang pecan, manisan jeruk, kupasan lemon, tahini, keju, dan masih banyak lagi.

Beberapa orang juga suka mengonsumsi kurma dengan memanggangnya di dalam kue, biskuit, sajian penutup, kue pai, dan roti.

Salah satu yang paling populer di Timur Tengah adalah maamoul (maamool), kue berisi kurma.

Kurma yang dihaluskan jadi smoothie dan shake juga bisa ditemukan di Iran, Pakistan, dan India.

Salah satu cara paling mudah untuk memasukkan kurma ke dalam sajian sehari-hari adalah dengan membuang bijinya lalu mengirisnya kecil-kecil dan memasukkannya ke dalam salad, sandwich, dan pasta.

Ada juga Moroccan lamb tagine yang disajikan bersama kurma. Rasa manis dari kurma membalut daging yang empuk dan menghasilkan rasa yang nikmat.

Jenis-jenis kurma

Kurma sekarang tumbuh dengan baik di seluruh dunia. Terdapat banyak varietas kurma, seperti Amir Hajj, Saidy, Khadrawy, dan Medjool yang dikenal jadi salah satu yang paling baik, dengan rasa yang kaya dan kualitasnya yang baik.

Peneliti di Universitas Raja Saud di Riyadh menemukan bukti bahwa kurma Ajwa mengandung elemen aktif yang berguna untuk mencegah penyakit kanker.

Serta punya zat anti-inflamasi yang mirip dengan kandungan obat-obatan seperti ibuprofen dan aspirin.

Ilustrasi salad dengan kurmaDok. Shutterstock Ilustrasi salad dengan kurma

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Agrikultur dan Kimia Makanan juga menemukan bahwa kurma mengandung banyak glikosida flavonoid yang mengandung zat anti-oksidan.

Selain itu, kurma Ajwah juga puya sifat monosakarida, yang membuat mereka cocok dikonsumsi oleh orang-orang dengan diabeter Tipe 2.

Tujuh kurma Ajwah mengandung sekitar 120 kalori. Orang-orang yang makan lima hingga tujuh kurma per hari ditemukan cenderung terhindar dari karsinoma dan penyakit pencernaan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com