JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu sajian khas Yogyakarta yang biasa ditemukan di bulan Ramadhan adalah kicak.
Kicak merupakan kue yang biasanya tersedia di pusat jajanan Ramadhan di Kampung Kauman, Yogyakarta.
Baca juga: 5 Kuliner Khas Ramadhan di Yogyakarta, Ada yang Bisa Ditemukan di Kampung Kauman
Nama kampung Kauman sendiri memang tak hanya ada di Yogyakarta, tapi ada juga di daerah lain. Kampung Kauman yang ada di Yogyakarta terletak tak jauh dari Alun-alun Utara Yogyakarta.
Kampung Kauman identik sebagai kampung Islam karena terletak dekat dengan Masjid Agung Yogyakarta.
Pasar jajanan Ramadhan di Kampung Kauman merupakan salah satu tradisi khas setiap bulan puasa.
Di sini, banyak jajanan untuk berbuka puasa yang bisa kamu temukan. Salah satu yang paling khas dan paling dicari masyarakat adalah kue kicak.
“Salah satu menu buka puasa yang favorit adalah kicak yang terbuat dari ketan yang ditumbuk halus. Kicak ini bisa ditemukan di Kauman dan itu hanya ditemukan pas bulan Ramadhan,” jelas Sri Wahyuni Dewi, Ketua Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) DPD DI Yogyakarta pada Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
View this post on InstagramA post shared by Sarah Mantovani (@sarah.mtv) on Jun 4, 2018 at 9:20pm PDT
Menurut wanita yang akrab disapa Dewi yang juga pemilik Sari Dewi Catering ini, konon kicak diperkenalkan pada tahun 1970 di pasar sore yang terletak di Kauman.
Saat itu bulan Ramadhan, dan ternyata banyak masyarakat yang menyukai kue kicak tersebut. Sejak itulah kicak populer sebagai sajian berbuka puasa dan hingga kini dijual hanya setiap bulan Ramadan saja.
Awalnya saat itu seorang warga Kampung Kauman bernama Mbah Wono yang mulai membuat kicak untuk dijual di pasar sore Kauman sebagai sajian takjil.
Hingga kicak Mbah Wono semakin lama semakin populer, dan banyak orang yang akhirnya meniru membuat kicak untuk dijual.
Hingga kini kicak Mbah Wono tetap jadi yang paling populer walaupun ada banyak penjual kicak yang sudah berkreasi dengan menambahkan beragam topping sebagai variasi kicak.
Rasa kicak sendiri punya perpaduan gurih dan manis yang seimbang. Gurih dari kelapa parut dan kuah santan, sementara manis legit dari nangka, gula merah, dan beras ketannya.
Untuk membuat kicak, caranya cukup mudah. Dewi menjelaskan proses pembuatan kicak yang sangat sederhana. Resep ini bisa kamu coba juga di rumah sebagai sajian takjil berbuka puasa nanti.
Bahan membuat kicak
Cara membuat kicak
Cuci bersih beras ketan. Campurkan beras ketan dengan kelapa parut, aaduk rata. Lalu kukus campuran beras ketan dan kelapa parut selama 30 menit.
Setelah itu, angkat adonan beras ketan dan kelapa parut. Lalu masukkan ke dalam rebusan air yang sudah mendidih.
Kemudian kukus kembali campuran kelapa, ketan, dan air tersebut selama 30 menit. Jika sudah, angkat adonan dan tumbuk adonan hingga halus lalu dinginkan dan sisihkan.
Membuat kuah kicak
Untuk membuat kuah kicak, caranya adalah mendidihkan santan kental. Lalu campur dengan gula merah. Aduk terus hingga merata.
Jika sudah mendidih, masukkan potongan nangka lalu angkat dan dinginkan.
“Cara menghidangkannya, potong-potong kicak kemudian disiram dengan kuah santan yang masak dengan gula merah tadi. Tambahkan taburan nangka lagi,” tutup Dewi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.