Sebelumnya, Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo dalam pertemuan M-ATM Covid-19 mengatakan, saat ini dunia melihat bagaimana teknologi dan media digital memberi cara baru dalam rutinitas dan kehidupan yang akan menjadi "New Normal".
Untuk itu ia kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk memasukkan pariwisata digital ke rencana strategis pariwisata ASEAN 2016-2025.
"Di samping mendorong pentingnya standar kesehatan dan kebersihan bagi para profesional pariwisata, melalui pertemuan virtual ini, kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita,” ujar Angela melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: 6 Dampak Corona bagi Industri Pariwisata Gunung, Jumlah Pendaki Turun 44 Persen
Lanjutnya, dunia perlu menanggapi tantangan New Normal secara bersama. Pertemuan ini pun kemudian menghasilkan dua hal penting, yakni Consolidated Paper dan Joint Statement.
Consolidated Paper digunakan sebagai referensi mengenai penilaian dan langkah awal mengurangi dampak Covid-19 terhadap negara anggota ASEAN.
Sedangkan Joint Statement memuat komitmen para negara, usulan pembentukan ASEAN Tourism Crisis Communication Team, dan eksplorasi kebijakan bersama untuk dibahas oleh para Head of National Tourism Organisations (NTOs) and Committee.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.