Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orang Indonesia Puasa di Jepang, Jadi Kangen Makan Mi Glosor

Kompas.com - 04/05/2020, 18:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Umat Islam di Indonesia menjalankan puasa selama kurang lebih 13 jam. Indonesia termasuk negara dengan durasi waktu puasa tercepat se-Asia Tenggara.

Negara-negara di dunia ada yang mengalami waktu berpuasa jauh lebih lama dari Indonesia, contohnya Jepang.

Lantas bagaimana Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana ketika berpuasa? Berpuasa di luar negeri tentu ada pengalaman berbeda yang dirasakan.

Salah seorang WNI di Jepang, Ariefsetyo Nugroho bercerita kepada Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Puasa Sampai 22 Jam, Tips Kuat Berpuasa dari WNI di Norwegia dan Islandia

 

Kendati mengaku lancar berpuasa di Jepang yang memiliki durasi waktu puasa lebih lama yaitu 15 jam, ia tetap saja merindukan suasana Ramadhan di Indonesia.

"Lagi kangen makan mi glosor nih, karena namanya orang Sunda Bogor kan," kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Mi Glosor merupakan salah satu menu makanan khas Bogor yang hanya dijual pada saat bulan Ramadhan, kata dia.

Tekstur mi glosor yang kuning dipadukan dengan sayuran itu selalu menggoda Arief kala berpuasa di Indonesia.

Terlebih di Jepang, ia tidak bisa menemukan bahan-bahan untuk membuat mi tersebut.

Baca juga: Pengalaman WNI di Jepang Puasa saat Pandemi Corona

"Susah bener nyari bahannya di sini, jadi susah buatnya. Kalau mi ayam sih masih bisa buatnya," tambahnya.

Selain itu, dirinya juga mengaku kangen makan kurma saat berbuka puasa.

Hal ini dikarenakan, kata dia, tidak ada yang menjual kurma di tempat tinggalnya yaitu prefektur Niigata, Jepang.

"Di sini mah enggak ada yang jual kurma kaki lima gitu, kalau ada harus beli di Amazon," kata Ariefsetyo. 

"Itu pun mahal banget harganya. Jadi ya kangen banget makan kurma, karena di Indonesia kalau buka pasti ada kurma," lanjutnya.

Ilustrasi sop buah. Dok. Shutterstock/Adolv Image Ilustrasi sop buah.

Arief juga mengaku kangen dengan menu takjil yang ada di Indonesia saat bulan Ramadhan, yaitu sop buah.

Alhasil ia membuat sop buah sendiri dengan teman-temannya di apartemen.

Baca juga: Kisah WNI Puasa di Norwegia saat Corona: Tidak Ada Buka Bersama Komunitas WNI

Ada cerita unik kala dirinya membuat sop buah dengan bahan-bahan seadanya di Jepang.

"Kalau sop buah di Indonesia rata-rata pakai susu, nah saya buatnya di sini pakai Fanta. Pakai minuman berasa gitu lah di sini biar mirip sama es buah di Indonesia warnanya," ujarnya sembari tertawa.

Ia pun sebenarnya ingin segera kembali ke Indonesia lantaran sudah kangen. Namun karena wabah virus corona yang tak kunjung usai, ia tak bisa kembali ke Bogor.

"Harusnya balik bulan Mei ini tanggal 13, cuman karena corona tiketnya dibatalkan sama maskapai. Jadi diundur pulangnya," cerita Ariefstyo. 

Namun ia masih bersyukur, kontrak kerja dia di Jepang langsung diperpanjang meskipun tidak sampai satu tahun.

"Kemungkinan tiga bulan (kontrak kerjanya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com