JAKARTA, KOMPAS.com – Pohon kurma merupakan pohon yang aslinya tumbuh di daerah arid atau daerah dengan iklim kering. Seperti Timur Tengah dan wilayah Afrika Utara semacam Mesir.
Baca juga: Perbedaan Kurma Timur Tengah dengan Kurma Lokal Indonesia
Namun di luar iklim aslinya tersebut, pohon kurma juga ada yang mampu tumbuh di daerah tropis. Seperti di Thailand dan bahkan Indonesia. Kurma jenis itu seringkali disebut sebagai kurma tropika.
Menurut Prof. Dr. Ir. Sudarsono, MSc., pakar kurma dari Institut Pertanian Bogor (IPB), budidaya kurma tropika di Indonesia khususnya masih berada dalam tahapan awal perkembangannya.
Jika dilihat dari karakteristik pertanaman kurmanya, ada dua kelompok tanaman kurma yang dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.
Kelompok pertama adalah pertanaman kurma yang sudah berumur di atas 10 tahun. Populasinya ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan biasanya jadi tanaman penghias halaman masjid.
“Kelompok kedua adalah pertanaman kurma yang baru berumur antara 3-5 tahunan yang bibitnya sengaja didatangkan dari berbagai produsen bibit kurma dari berbagai negara,” jelas Sudarsono pada Kompas.com, Rabu (5/5/2020).
Menurut Sudarsono, pohon kurma di kelompok pertama jumlahnya tidak banyak di suatu lokasi. Beberapa pohonnya juga diketahui telah berbuah dengan baik.
Tanaman kurma dalam kelompok ini diduga berasal dari semaian biji yang membuat karakteristiknya sangat beragam.
Tak itu saja, kebanyakan tanaman kurma dalam kelompok ini juga tidak bisa menghasilkan buah karena hanya dipelihara sebagai tanaman hias.
Sementara pohon kurma dalam kelompok kedua memang didatangkan ke Indonesia untuk dikembangkan sebagai penghasil buah kurma.