Menurutnya, pekebun kurma di Indonesia memang masih ketinggalan dari Thailand. Namun luas tanah di Indonesia begitu besar, sehingga ada kemungkinan Indonesia bisa menyusul Thailand dalam hal budidaya kurma.
Hanya diperlukan kerja keras dari para pekebun kurma di Indonesia juga belajar dari pengalaman dan kegagalan Thailand agar bisa mencapai tahap pengembangan kurma 4.0.
Selain itu, dibutuhkan juga dukungan lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk mengembangkan teknologi budidaya dan teknologi penunjang lainnya.
“Selain itu pengembangan varietas kurma baru yang adaptif dengan kondisi di Indonesia, mampu berbuah dengan baik dan mempunyai kualitas buah kurma yang tinggi juga sangat perlu dibantu,” tutur Sudarsono.
Menurut Sudarsono, sejauh ini ada tiga lokasi yang sedang mencoba mengembangkan kurma dalam bentuk kebun yaitu Pasuruan, Magetan, dan Aceh.
Ada juga seorang pengusaha yang telah mencoba mengembangkan kebun kurma di Sumatera Utara.
“Mungkin juga terdapat rintisan pengembangan kurma di berbagai lokasi lain di Indonesia karena dalam beberapa tahun terakhir telah banyak didatangkan bibit kurma hasil kultur jaringan dari berbagai negara maupun bibit kurma hasil semaian biji dari Thailand ke Indonesia.”
Hal itu membuat perkembangan pertanaman kurma yang telah didatangkan ke Indonesia akan sangat menarik untuk dilihat dalam waktu 4-5 tahun ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.