Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Rasa Ayam Betutu yang Dimasak dengan Sekam dan Oven Biasa?

Kompas.com - 07/05/2020, 15:15 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Ayam betutu adalah sajian khas Bali yang unik. Baik dalam hal rasa maupun proses memasaknya.

Betutu adalah teknik memasak yang berarti proses mengolah daging seperti ayam dan juga bebek menjadi sebuah makanan.

Baca juga: Uniknya Ayam Betutu, Dulunya Pakai Bumbu Kemenyan dan Dimasak Selama 10 Jam

Teknik betutu tradisional masih sering dilakukan di Bali. Ayam atau bebek biasanya dibungkus daun pinang lalu dikubur dalam tanah.

Sebelum dikubur, di atas daun pinang diberi bara api, biasanya bara api sekam. Proses ini membutuhkan waktu beberapa jam sampai ayam benar-benar matang.

Teknik mengubur ini juga sangat beragam. Ada teknik yang mengharuskan ayam atau bebek untuk dimasukkan ke dalam gerabah baru dikubur dalam tanah.

Namun ada juga yang ayam atau bebek tidak dikubur dalam tanah tapi diselimuti dalam bara api dan bara sekam.

Proses memasak tradisional betutu ini disebut sebagai proses sekam oleh Chef Vindex Tengker dalam sesi Live Instagram @kompas.travel besama Le Meridien Jakarta, Senin (4/5/2020).

Dalam sesi tersebut, Chef Vindex menunjukkan cara memasak ayam betutu dengan metode tanpa sekam yang sederhana dan bisa ditiru di rumah.

“Biasanya ayam betutu itu dimasak dengan bumbu base genep. Kenapa semua bumbu ada di dalamnya. Kemudian menggunakan pelepah daun lalu dimasak dalam sekam,” ujar Chef Vindex.

“Tapi kalau untuk buat di rumah kita bisa menggunakan daun pisang dan alumunium foil. Lalu dimasak di oven. Kita juga tidak menggunakan ayam utuh tapi menggunakan ayam potong, jadi lebih mudah diduplikasi di rumah,” sambungnya.

Chef Vindex TengkerDok. Le Meridien Jakarta Chef Vindex Tengker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com