Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Badut Ronald McDonald's dan Kawan-kawannya Tidak Terlihat Lagi?

Kompas.com - 08/05/2020, 14:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber cbr.com

KOMPAS.com – Ronald McDonald's sempat menjadi ikon dari restoran cepat saji McDonald's. Dulu, maskot ini kerap terlihat di depan pintu masuk restoran.

Kini, Ronald McDonald's jarang terlihat. Lalu, apa yang terjadi?

Tidak hadirnya ikon jaringan restoran tersebut dalam beberapa tahun terakhir pun dieksploitasi oleh pesaingnya, Burger King.

Mengutip CBR, Burger King India membuat kampanye iklan dari absennya Ronald McDonald bernama #LonelyNoMore.

Dalam kampanye tersebut, mereka menawarkan Whopper gratis kepada masyarakat yang mengirim foto mereka berpose dengan patung maskot McDonald’s.

Kendati Ronald pernah menjadi salah satu maskot korporat yang paling dikenal di dunia, namun dia dan maskot McDonald’s lain seperti Grimace dan Hamburglar memudar dari publik dalam bebeapa tahun terakhir.

Baca juga: Restoran Pertama McDonalds Indonesia di Sarinah Thamrin Resmi Tutup pada 10 Mei 2020

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ronald and friends. #ronaldmcdonald #mcdonalds #roadsideamerica #roadsideattraction #insearchofquirk #ipulledoverforthis #quirkyamerica #sunburyohio

A post shared by Highway Highlights (@highway_highlights) on May 7, 2020 at 1:51pm PDT

Sementara Burger King lebih merangkul maskotnya dalam beberapa tahun terakhir, Ronald dan teman-temannya hanya hidup dalam kenangan yang memudar saat ini melalui Happy Meals.

Lantas, apa yang terjadi dengan Ronald McDonald? Mengapa dia berhenti menjadi wajah dari jaringan restoran terbesar di dunia?

Jalan panjang Ronald McDonald

Walaupun asalnya sedikit diperdebatkan, namun maskot tersebut diciptakan untuk membantu McDonald’s menjual hamburger pada awal 1960-an.

Pada awal 1970-an, Ronald dengan singkat tampil dalam seri buku komiknya Charlton Comics.

Dia juga bergabung dengan versi awal karakter-karakter yang familiar seperti Mayor McCheese di iklan televisi pada tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Reaksi Netizen Saat Tahu McDonalds Sarinah Thamrin Tutup Permanen, Banjir Kenangan

Karakter Ronald identik dengan McDonald's selama tahun 1980-an dan 1990-an. Bahkan, mereka muncul dalam beberapa animasi spesial yang dijual di lokasi McDonald’s.

Kendati demikian, karakter McDonald's berakhir pada 2003. Diperkenalkannya kampanye “I’m lovin’ it” membuat iklan McDonald’s lebih menargetkan orang dewasa ketimbang anak-anak.

Walaupun Ronald McDonald's melewati masa tersebut, namun hal tersebut menandakan berakhirnya karakter McDonald's, termasuk Ronald, yang hanya muncul beberapa kali sejak saat itu.

Kemiripan dengan karakter badut jahat dan hubungan dengan tingkat obesitas

Sementara Ronald berhasil selamat dari hilangnya karakter McDonald's lainnya, namun ikon jaringan restoran tersebut memiliki beberapa masalah tersendiri yang melekat padanya.

Menjadi seorang badut, misalnya. Tanggapan beberapa orang terhadap badut tidak benar-benar meningkat selama bertahun-tahun.

Saat karnaval dan sirkus mulai tidak populer, badut mulai menjadi sesuatu yang pokok dalam genre horor daripada yang lainnya.

Melihat keberadaan karakter jahat seperti Joker atau Pennywise yang memiliki kemiripan dengan Ronald McDonald, hal ini mungkin membuat anak-anak lebih takut pada badut seperti Ronald--bukan merasa senang.

Peran Ronald sebagai figur yang terutama ditujukan untuk pasar anak-anak juga menjadi semakin bermasalah.

Pada awal 2010-an, hubungan antara restoran cepat saji seperti McDonald’s dan tingkat obesitas yang tinggi di Amerika Serikat (AS) dipublikasikan secara luas.

Hal ini memperlihatkan tidak ada cara yang masuk akal untuk membantah bahwa Ronald McDonald's tidak dimaksudkan untuk diiklankan pada anak-anak.

Baca juga: Alasan Restoran McDonalds yang Bersejarah di Sarinah Thamrin Jakarta Ditutup

Penampakan badut bersenjata membuat Ronald secara resmi dipensiunkan

Ronald dengan cepat menjadi maskot iklan paling kontroversial sejak Joe Camel yang dulunya merupakan maskot dari Camel Cigarettes.

Diciptakan pada 1974, karikatur unta khas perusahaan tersebut menjadi sebuah sensasi saat pertama kali debut di AS pada 1988.

Kendati tidak dimaksudkan untuk anak-anak, namun Joe Camel sangat menarik perhatian mereka.

Merokok sudah jelas tidak sehat. Kampanye iklan yang pada dasarnya dibangun di sekitar karakter kartun nampaknya menarik banyak perokok di bawah umur. Khususnya pada rokok Camel.

Baca juga: McDonalds Sarinah Tutup: Reaksi Netizen hingga Alasan Penutupan

Perusahaan tersebut akhirnya menghentikan karakter tersebut pada 1997 setelah menghadapi tuntutan hukum, tekanan dari kelompok kepentingan publik, bahkan perhatian dari Kongres.

Tidak seperti kasus Joe Camel, Ronald McDonald's selalu diperuntukkan bagi anak-anak. Dia menjadi wajah dari pemasaran makanan murah yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan yang serius.

Akibat adanya tekanan dari kelompok seperti Corporate Accountability International, McDonald’s menganggap hal tersebut sebagai waktu yang tepat untuk perlahan-lahan menarik Ronald dari sorotan.

Namun, berita pensiunnya tidak membuat adanya perbedaan yang nyata. Pada 2016, McDonald’s secara resmi mempensiunkan Ronald setelah serangkaian kasus pemandangan badut yang menyeramkan muncul di seluruh AS.

Saat kasus tersebut berubah dari penampakan secara acak yang tidak berbahaya menjadi penampakan badut yang membawa senjata, ini merupakan saat yang buruk untuk menjadi badut.

Kendati sulit untuk memverifikasi penampakan tersebut, namun ketakutan publik meyakinkan McDonald’s untuk saatnya menghilangkan Ronald McDonald's untuk sementara waktu.

Maskot seperti Ronald tidak ada yang benar-benar hilang. Selalu ada peluang baginya untuk kembali di masa depan.

Untuk saat ini, peran paling penting dari maskot tersebut adalah meminjamkan namanya pada Ronald McDonald's House Charities.

Badan amal tersebut menyediakan perumahan bagi keluarga dengan anak-anak yang menjalani perawatan di beberapa fasilitas medis terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber cbr.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com