Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nyaneut, Tradisi Minum Teh Khas Garut yang Dulu Disajikan dalam Teko Bambu

Kompas.com - 08/05/2020, 19:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

Tradisi minum teh di masa kini

Satu hal yang biasa dilakukan yang masih termasuk dalam tradisi nyaneut adalah memberi teh kepada para tamu yang berkunjung ke rumah.

Kendati sebagian masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kaki Gunung Cikuray, masih mengindahkan tradisi nyaneut, namun Dasep menuturkan bahwa kebiasaan tersebut mulai luntur.

“Sekarang kebiasaan menyuguhi teh masih saat tamu ke rumah masih bertahan. Tapi sudah mulai luntur. Orang-orang hanya menyediakan air putih saja,” kata Dasep.

Dasep melanjutkan bahwa untuk mereka yang tinggal di kaki gunung tersebut, mereka tidak hanya akan menyuguhi secangkir teh, namun juga dibekali teh dari kebun mereka.

Festival Nyaneut yang diadakan setiap bulan purnama

Guna melestarikan kearifan lokal tersebut, pada tahun 2014 Dasep menyelenggarakan Festival Nyaneut yang menyoroti tradisi minum teh bersama.

Sebab, Dasep mengatakan bahwa tradisi tersebut sudah hampir punah. Awalnya, dia menyelenggarakannya sendiri sebelum akhirnya didukung oleh masyarakat, hingga pemerintah setempat.

Bahkan, festival tersebut kini merupakan bagian dari calendar of event dan kerap dipromosikan kepada wisatawan.

Dasep juga kerja sama dengan beberapa hotel untuk menarik wisatawan mempelajari tradisi tersebut dengan mengikuti Festival Nyaneut.

Nyaneut merupakan festival yang diadakan setiap setahun sekali pada 14 Oktober. Tepatnya saat bulan purnama tiba.

“Pelaksanaannya di kaki gunung, ada tempat namanya Pelabuhan Bulan. Disebut Pelabuhan Bulan karena di sana ada sumber air yang memantulkan sinar bulan,” kata Dasep.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Resep kieu masyarakat Garut aya tradisi Nyaneut nu diayakeun sataun sakali di Cigedug. Nyaneut teh nyaeta nyai haneut, nginum teh jang ngahaneutkeun awak. Nu teu eleh unikna, cara nyiapkeun teh na ge beda, mimitina urang naheur cai dina anglo make areng, terus cai panas teh dicicikeun kana poci tanah liat, nah nembe teh kejek sasendok teh dicampurkeun kana poci eta. Teh Kejek, teh khas ti Cikuray. Alhamdulillah tradisi ieu dijadikeun festival ti 2013. Wantun hade wargi Cigedug ngalestarikeun tradisi, wantun bangga kana tradisi urang Sunda. Salam hormat abdi ka wargi Cigedug, wargi Garut sadayana. #garut #nyaneut #nyaneutfestival #tea #tehtradisional #nyaneutgarut #sundanesetea #tehsunda #cigedug #teafestival #nayihaneut #tradisiminumteh

A post shared by Dony Maryadi Oekon (@dony_oekon) on Oct 20, 2018 at 8:13pm PDT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com