Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Adelaide, Masjid Tertua di Australia, Berdiri sejak 1888

Kompas.com - 09/05/2020, 08:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Turut dikenal sebagai “Afghan Chapel”, Masjid Adelaide merupakan masjid tertua di Australia yang masih berfungsi hingga kini.

Masjid tersebut memiliki makna nasional. Bahkan, menurut situs resminya, juga dianggap sebagai salah satu dari sedikit peninggalan imigrasi warga Afghanistan ke Australia Selatan.

Hal tersebut yang menciptakan adanya budaya Afghanistan dan Islam di sana.

Awalnya, Masjid Adelaide didirikan oleh sekelompok penunggang unta dari Afghanistan dan India Utara. Masjid tersebut didirikan pada sekitar tahun 1888 – 1889.

Baca juga: Masjid Huaisheng, Masjid Tertua di China yang Terkenal dengan Menara Mercusuarnya

Berawal dari dua masjid sederhana

Menurut laman adelaidia.sa.gov.au, awalnya masjid tersebut didahului oleh dua masjid yang dibangun dengan tanah yang dimampatkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

???? ???? ? ??. . #adelaide #adelaidemosque #adelaidecentralmarket #chinatown #lunayearsstreetparty

A post shared by Kate (@raura77) on Jan 17, 2020 at 7:56pm PST

Atapnya pun dibuat dari jerami oleh para penunggang unta di Hergott Springs. Bangunan terbuka ini terletak tepat di sebelah kolam untuk berwudhu.

Gaya arsitekturnya mencerminkan gaya bangunan tempat asal para penunggang unta tersebut yaitu Afghanistan, Baluchistan, dan India Barat Laut yang kini merupakan bagian dari Pakistan.

Selanjutnya, dua masjid tersebut dibangun menjadi Masjid Adelaide yang dipimpin oleh Haji Mullah. Mullah merupakan bagian dari penunggang unta pertama yang tiba di selatan Australia pada 1865.

Pembangunan masjid tersebut berawal dari keinginan Mullah akan tempat bagi para pedagang untuk mempraktikkan keyakinan mereka.

Baca juga: Masjid Kobe, Masjid Pertama dan Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II

Pembangunan masjid yang didukung sumbangan komunitas Muslim kecil

Seorang warga Afghanistan asal Distrik Quetta bernama Abdul Wahid menjadi wali dan juga pembangun masjid tersebut.

Sebelum dibangunnya Masjid Adelaide, mereka yang terkait dalam pembangunan tersebut mengumpulkan sumbangan dari sebuah komunitas Muslim kecil.

Rencana pembangunan disetujui oleh Dewan Kota Adelaide pada 1887. Tahap pembangunan pertama hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk diselesaikan.

Baca juga: Pengalaman WNI Puasa di Australia, Rindu Kumandang Azan Masjid

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

#adelaidemosque #adelaide

A post shared by Anne Chappel (@anniechappel) on Sep 21, 2019 at 2:50am PDT

Bangunan dibangun menggunakan batu dan batu bata sederhana seharga 450 poundsterling, setara dengan Rp 8 juta berdasarkan kurs 2020.

Empat menara masjid ditambahkan ke masjid tersebut pada 1903. Taman di sekitarnya membuat suasana untuk beribadah menjadi menyejukkan.

Taman tersebut dipenuhi oleh berbagai macam bunga warna-warni yang menghiasi hijaunya pepohonan di sana. Ada juga tanaman rambat yang terlihat indah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com