Masjid Agung Taipei memiliki gaya arsitektur khas bangunan Kesultanan Utsmaniyah. Bangunan tersebut juga mengombinasikan unsur geometris dan bunga-bunga yang menghiasi sekitarnya.
Gaya arsitektur khas bangunan Kesultanan Utsmaniyah tersebut kemudian dipadukan dengan gaya arsitek Persia.
Hasil dari perpaduan tersebut, mengutip Taiwan Gods, adalah terciptanya kubah, riwaq, dan menara masjid (minaret) yang indah.
Baca juga: Kru Pesawat Taiwan Kini Wajib Menggunakan Alat Pelindung Diri
Struktur utama bangunan masjid terbuat dari rebar (besi beton) dan beton. Lengkungan dan dinding bagian luar bangunan dihiasi oleh mosaik.
Fitur utama yang membuat masjid ini menarik adalah kubahnya yang sangat besar. Kubah tersebut memiliki tinggi 15 meter dan diameter 15 meter. Kubah tersebut juga sepenuhnya tidak ditopang oleh balok (beam).
Saat masuk ke dalam ruang salat, kamu akan melihat karpet buatan tangan asal Persia yang indah, dan lampu gantung yang merupakan hadiah dari para raja yang negaranya bersekutu dengan Taiwan.
Baca juga: 7 Masjid Terkenal di Taiwan, Jalan-jalan Tak Lupa Ibadah
Dua menara masjid yang terletak di sudut kanan dan kiri masjid memiliki tepian berwarna merah dan kubah yang berbentuk seperti bawang bombay.
Hingga saat ini, menara setinggi 20 meter tersebut masih berfungsi sebagai tempat untuk memperluas panggilan ibadah bagi umat Muslim.
Ruang salat Masjid Agung Taipei memiliki tinggi dan lebar 15 meter. Kubah yang menghiasi langit-langitnya tidak memiliki pilar pendukung di tengahnya.
Ruangan tersebut memiliki banyak sekali kaligrafi, motif tanaman, dan unsur geometris yang digunakan sebagai dekorasi.
Hal tersebut membuat ruang salat Masjid Agung Taipei memberi kesan elegan dan ketenangan. Karpet Persia juga menghiasi ruangan tersebut.
Baca juga: Tips Liburan ke Taiwan di Tengah Isu Virus Corona, Selalu Pakai Masker
Saat ini, masjid tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah namun juga digunakan sebagai cagar budaya. Oleh karena itu, mengutip Kompas.com, masjid tersebut kerap dikunjungi oleh wisatawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.