Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosedur Naik Gunung Akan Ketat Setelah Pandemi Corona, Seperti Apa?

Kompas.com - 12/05/2020, 08:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona membuat semua tempat wisata ditutup guna mencegah penyebaran virus, tidak terkecuali wisata gunung.

Kendati demikian, para pemandu gunung yang tergabung dalam Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) telah bersiap membuka kembali setelah pandemi ini berakhir.

Sekretaris Jenderal APGI Rahman Mukhlis mengatakan, APGI telah menyiapkan beberapa prosedur lebih ketat dan perlu diperhatikan pendaki gunung yang ingin mendaki kembali usai pandemi.

"Pasti akan ada penyesuaian, karena ini pandemi masih berlangsung di Indonesia. Sementara perkiraan pemerintah, aktivitas outdoor itu baru bisa dimulai Juli. Pasti dari segi kesehatan ada hal-hal yang harus diikuti, protokol kesehatan naik gunung akan lebih ketat," kata Rahman dalam sesi #TravelTalk di Live Instagram @kompas.travel, Senin (11/5/2020) pukul 15.30 WIB.

Lanjutnya, APGI saat ini tengah berfokus menyiapkan protokoler baru atau Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait wisata gunung setelah pandemi.

Baca juga: APGI Minta Kemenparekraf Prioritaskan Data Massal yang Dikirim untuk Kartu Prakerja

Salah satu pemandu gunung bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sedang memandu turis mendaki Gunung Ijen di Banyuwangi.Dok. APGI Salah satu pemandu gunung bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sedang memandu turis mendaki Gunung Ijen di Banyuwangi.

Rahman menjelaskan, protokoler tersebut berisi seputar hal-hal teknis yang perlu dipersiapkan para pendaki gunung mulai dari sebelum mendaki hingga setelah selesai pendakian.

"Jadi prosedurnya itu tengah kita siapkan mulai dari proses persiapan pendaki di rumah itu bagaimana, terus pemilihan peralatan pendakian," kata Rahman.

"Termasuk juga pemeliharaan kesehatan, transportasi, sampai pada cara pendakian, berkemah, dan turun pendakian. Itu semua sudah di tahap draft. Target kami Juni bisa di-publish ke masyarakat," lanjutnya.

Rahman memberikan sedikit bocoran tentang prosedur pendakian gunung setelah pandemi. Salah satu aturan wajib yakni mengenakan masker, membawa hand sanitizer, dan pengecekan kesehatan lebih ketat.

Baca juga: Seru! Pengalaman Jalan-jalan Virtual ke 8 Tempat Wisata Sekitar Gunung Tambora

Para pendaki juga diwajibkan membawa surat kesehatan bebas Covid-19 untuk mendaki gunung, kata dia.

"Itu salah satunya, karena kita buat new protokoler ini menyesuaikan dengan aturan yang ada di BNPB dan oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," kata Rahman.

"Idealnya, pendaki gunung enggak akan kaget karena sudah terbiasa mengenakan buff ketika naik gunung," terangnya.

Terkait pengecekan kesehatan yang lebih ketat, menurut Rahman akan terjadi pada saat proses administrasi saat tiba di basecamp pendakian gunung.

Sekadar informasi, para pendaki biasanya akan diperiksa kesehatannya sebelum diizinkan mendaki gunung. Namun, setelah pandemi, akan ada prosedur pengecekan kesehatan yang lebih ketat berkaitan dengan Covid-19.

Post 3 di Gunung Tambora melalui jalur Doro Ncangan. SHUTTERSTOCK/HARRY HERMANAN Post 3 di Gunung Tambora melalui jalur Doro Ncangan.

"Misalnya pendaki akan ditanyakan apakah pernah berinteraksi dengan orang PDP Corona, dan sebagainya itu akan ada di syarat administrasi. Akan lebih detail lagi saya kira, yang pasti kita mengikut acuan pemerintah," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com