Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis dan Jerman Jadi Destinasi Wisata Favorit Pemohon Visa Schengen

Kompas.com - 12/05/2020, 10:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perancis dan Jerman masuk dalam daftar destinasi wisata favorit pemohon visa Schengen pada 2019.

Mengutip Schengenvisainfo.com, Rabu (6/5/2020), Perancis merupakan negara yang menerima jumlah permohonan visa Schengen paling tinggi di antara Negara Anggota Schengen lainnya.

Berdasarkan data Schengen Visa Statistics terbaru pada 2019, para konsulatnya di luar negeri telah menerima sebanyak 3.980.989 permohonan visa kunjungan singkat.

Baca juga: Kasus Virus Corona Menurun, Eropa Pertimbangkan Membuka Kembali Wilayahnya

Angka tersebut merupakan 23,4 persen dari total 16.955.541 permohonan visa Schengen yang diajukan di luar negeri kepada para konsulat 26 Negara Anggota Schengen.

Sementara itu, tingkat penolakan di antara konsulat Perancis untuk permintaan visa Schengen merupakan yang tertinggi ketiga di seluruh Schengen dengan 16 persen permohonan yang ditolak, atau 635.489 permohonan.

Di antara permohonan visa yang diterima, 635.489 penerima manfaat (beneficiary) diberikan multiple-entry visa. Hal ini memungkinkan mereka untuk masuk ke wilayah Perancis lebih dari sekali.

Baca juga: Di Rumah Aja? Jajal Keliling Istana Eropa Lewat Virtual Traveling

Penampakan Le Louvre Museum pada siang hari, (9/2016).SHUTTERSTOCK/MANJIK Penampakan Le Louvre Museum pada siang hari, (9/2016).

Kendati berada di puncak, namun data menunjukkan, terdapat penurunan dalam permohonan yang diajukan di konsulat Schengen.

Penurunan tersebut sejajar dengan peningkatan keseluruhan permohonan visa Schengen yang diajukan pada 26 Negara Anggota Schengen.

Sementara itu, tahun lalu Perancis menerima 4.010.604 permohonan visa kunjungan singkat. Angka tersebut menurun 0,7 persen.

Baca juga: Ada Kemungkinan Visa Schengen Makin Sulit Didapat Setelah Wabah Virus Corona

Selain itu, data tersebut menunjukkan bahwa tingkat penolakan pada 2018 sedikit lebih rendah yakni 15,7 persen.

Selain Perancis, Jerman telah menempati posisi yang sama selama bertahun-tahun terkait jumlah permohonan visa Schengen yang diterima.

Pada 2019, otoritas Jerman di luar negeri bertanggung jawab menangani permohonan visa. Merekea menerima 2.171.309 permohonan visa Schengen.

Tidak seperti Perancis, angka tersebut menandai peningkatan dari tahun 2018 saat 2.056.296 permohonan visa diterima.

Baca juga: Daftar 23 Negara Anggota Schengen yang Terapkan Kontrol Perbatasan Internal

Ilustrasi Jerman - Gerbang Bradenburg.PIXABAY Ilustrasi Jerman - Gerbang Bradenburg.

Namun sama seperti Perancis, tingkat penolakan permohonan visa juga meningkat menjadi 9,8 persen pada 2019. Sementara pada 2018 hanyalah 9,1 persen.

Pada 2019, Jerman mengeluarkan 1.664.448 multiple-entry visa. Mereka juga merupakan negara Schengen dengan pemberian Limited Territorial Validity Visas (LTV) terbanyak yakni 41.595.

Para penerima manfaat visa tersebut tidak bisa melancong ke seluruh wilayah Schengen. Namun, mereka bisa melancong ke sejumlah negara tertentu.

Baca juga: Perancis Perkenalkan Kontrol Perbatasan Internal Selama Tujuh Bulan

Ilustrasi Jerman - Kastil Neuschwanstein.PIXABAY Ilustrasi Jerman - Kastil Neuschwanstein.

Penerima manfaat teratas sekali lagi adalah pemegang paspor Kosovo karena Spanyol tidak mengakui negara tersebut sebagai negara merdeka.

Maka dari itu, para warga Kosovo pemegang visa Schengen tidak bisa melancong ke Spanyol.

Jumlah permohonan visa Schengen terbesar untuk Perancis dan Jerman berasal dari China. Sebanyak 709.616 permohonan diajukan pada konsulat Perancis, sementara 431.817 permohonan diajukan ke konsulat Jerman.

Baca juga: Imbas Wabah Corona, Paspor Uni Eropa Tak Sekuat Sebelumnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com